Yon Koeswoyo Keturunan Ningrat, tak Membeda-bedakan Teman

Yon Koeswoyo Keturunan Ningrat, tak Membeda-bedakan Teman
Keluarga dan kerabat saat pemakaman Yon Koeswoyo di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu (6/1). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

”Mas Yon itu sangat ramah kepada para penggemarnya,” kata Bambang Riyanto, penasihat KPK (Komunitas Pecinta Koes Plus), kepada Jawa Pos.

Semasa kecil di Tuban, Yon dan keluarga Koeswoyo tinggal di Jalan W.R. Supratman 46, Kelurahan Sendangharjo.

Dia bersekolah di SD Kebonsari. Tapi, ketika belum lulus SD, pada 1950-an, Yon dan kedelapan saudaranya diboyong ayah-ibunya ke Jawa Barat dan kemudian ke Jakarta.

Rr Atmini, sang ibu, merupakan kerabat Bupati Tuban (waktu itu) RM Soemobroto. Sedangkan Koes diambil dari nama ayah mereka, Raden Koeswoyo.

”Meskipun lahir dari keluarga ningrat, Yon dan saudara-saudaranya dikenal ramah dan tidak membeda-bedakan teman bermain,” kata Hari yang juga kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tuban.

Kini jejak Yon dan saudara-saudaranya yang telah melahirkan salah satu band paling berpengaruh dalam sejarah musik Indonesia itu masih bisa dinikmati melalui museum. Sebab, rumah keluarga Koeswoyo telah dijual dan berpindah tangan sejak lama.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Tuban Agus Wijaya mengapresiasi penuh para penggemar Koes Plus di Bumi Wali. Karena itu pula, pihaknya membuat Museum Koes Plus beberapa pekan yang lalu.

Museum yang menempati lantai 2 Dome Rest Area tersebut nanti tidak hanya menyimpan kenangan-kenangan tentang Koes Plus.

Yon Koeswoyo lahir dari keturunan ningrat. Namun dia dan saudara-saudaranya dikenal sebagai sosok-sosok yang ramah, tidak membeda-bedakan teman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News