Yusril: Asumsi Korupsi Bisa Jadi Alat Penguasa

Yusril: Asumsi Korupsi Bisa Jadi Alat Penguasa
Yusril: Asumsi Korupsi Bisa Jadi Alat Penguasa
JAKARTA- Pasal-pasal tindak pidana korupsi pada saat ini sama saja dengan pasal-pasal pembangkangan terhadap negara pada masa Orde Baru. Karena kedua pasal tersebut hanya berdasarkan asumsi yang bisa dipakai untuk kepentingan penguasa.

"Zaman sekarang kalau orang sudah dituntut ke pengadilan dengan tuntutan korupsi, sama saja dengan pada masa Orde Baru orang dituduh subversif. Karena pasal-pasal korupsi saat ini sama dengan pasal-pasal subvesif," ujar mantan Menteri Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra di gedung DPR, Jumat (16/7).

Yusril kemudian menjelaskan kata barang siapa dapat memperkaya diri sendiri atau memperkaya orang lain yang dapat merugikan negara. Dia mempertanyakan, apakah dengan memberi uang sebanyak Rp 5 Juta kepada seseorang, orang tersebut langsung kaya. Kata Yusril, kata-kata 'dapat' itu hanya asumsi semata.

"Nah kata dapat itukan asumsi. Itu kan sama dengan zaman dulu. Barang siapa yang melakukan kegiatan yang merongrong di bawah pemerintah atau negara, itu bisa jadi subversif. Contohnya, maling ayam jauh di kampung bukan subversif. Tapi maling ayam di depan kantor negara bisa disebut subversi. Jadi Itu bisa dipelintir jadi korupsi," tegas Yusril yang saat ini berstatus tersangka dalam kasus Sismimbakum. (zul/rmol)

JAKARTA- Pasal-pasal tindak pidana korupsi pada saat ini sama saja dengan pasal-pasal pembangkangan terhadap negara pada masa Orde Baru. Karena kedua


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News