Zaytun Ibrani

Oleh: Dahlan Iskan

Zaytun Ibrani
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - KAMI tiba di kompleks Pesantren Al Zaytun sudah sangat gelap. Tetapi penjaga gerbang langsung tahu siapa yang datang. Mobil Syekh Panji Gumilang ini mencolok sekali: bendera merah putih selalu berkibar di antena depan.

"Merdeka!" sambut para penjaga gerbang itu.

Zaytun Ibrani

Baca Juga:

"Merdeka!" jawab Syekh Panji.

Saya, yang duduk di sebelahnya, masih agak canggung untuk ikut memekikkan "merdeka".

Saya pilih tersenyum saja ke para penjaga itu.

Baca Juga:

Tidak ada sambutan Assalamu'alaikum di situ. Pekikan "Medeka!" sudah menjadi salam sehari-hari. Termasuk antara santri dan guru.

Kalaupun tidak memekikkan "Merdeka!" mereka saling melakukan "hormat militer": menempelkan telapak tangan terbuka di pinggir dahi.

KAMI tiba di kompleks Pesantren Al Zaytun sudah sangat gelap. Tetapi penjaga gerbang langsung tahu siapa yang datang. Mobil Syekh Panji Gumilang...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News