Pastor Gregorius Soetomo: Kalau Ramadan, Saya Diajak Berbuka Puasa Bersama

Pastor Gregorius Soetomo: Kalau Ramadan, Saya Diajak Berbuka Puasa Bersama
Gregorius Soetomo di kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Foto: Glandy Burnama/Jawa Pos

Setelah lulus S-2 pada 2015, Greg melanjutkan studi ke jenjang S-3. Dia mengambil konsentrasi sejarah peradaban Islam.

”Saya ingin mengetahui bagaimana budaya dan peradaban Islam terbentuk bersama pengaruhnya ke dunia,” ujar pria kelahiran Purwokerto, 27 Oktober 1964, itu.

Selama menempuh pendidikan S-2 dan S-3, Greg juga mempelajari bahasa Arab. Sebab, dalam beberapa mata kuliah, dia harus membaca sejumlah ayat Alquran.

Yang luar biasa, teman-teman kuliah Greg yang beragama Islam dengan senang hati membantunya belajar bahasa Arab dan membaca Alquran. Greg juga belajar bahasa Arab secara otodidak lewat YouTube dan internet.

Pengajar mata kuliah cultural studies di Institut Kesenian Jakarta itu pun menilai bahwa toleransi dan kebersamaan di kampusnya sangat baik.

Teman-teman kuliahnya tidak pernah mendiskriminasi dan siap membantunya. Greg pun sering diajak dalam berbagai kegiatan kampus atau kemahasiswaan.

”Misalnya kalau Ramadan, saya diajak untuk berbuka puasa bersama sambil berdiskusi dan sharing tentang agama masing-masing,” terang Greg.

Dari segi pengetahuan, Greg mengaku semakin kaya. Dengan mendalami Islam, dia semakin paham dan percaya bahwa Islam adalah agama yang penuh damai dan kasih. Seperti agama yang dipeluknya.

Pastor Gregorius Soetomo SJ telah menuntaskan studi S-3 bidang pengkajian Islam di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, akhir Mei lalu, dengan predikat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News