Separuh Calon Jemaah Haji Kesehatannya Berisiko Tinggi

Separuh Calon Jemaah Haji Kesehatannya Berisiko Tinggi
Petugas mengusung jenasah jemaah haji asal Bulukumba, Bando Dupai Tinrian binti Duppai di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulsel, Jumat (23/9). Bando Dupai Tinrian binti Duppai wafat dalam perjalanan menuju Makassar dari Jedah. Foot: Nurhadi/FAJAR Ilustrasi :

jpnn.com, GRESIK - Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, Jawa Timur terus memantau kondisi kesehatan calon jemaah haji. Tindakan ini dilakukan setelah melakukan pemeriksaan kesehatan.

Hasilnya, dari dua tahap pemeriksaan yang dilakukan Dinkes menemukan ada peningkatan jumlah jamaah dengan risiko tinggi. Jumlahnya hampir mencapai separuh dari total jamaah haji.

Kepala Dinkes Kabupaten Gresik Nurul Dolam mengatakan untuk jamaah dengan risiko tinggi jumlahnya mencapai 752 orang. Sedangkkan untuk jamaah yang dianggap mampu mencapai 767 orang.

“Jumlah jamaah risiko tinggi memang mengalami kenaikan dari tahun lalu yang hanya mencapai 670 orang,” kata Nurul seperti yang dilansir Radar Gresik (Jawa Pos Group), Rabu (7/6).

Menurut dia, peningkatan jumlah jamaah risiko tinggi ini lantaran kuota haji Gresik juga mengalami peningkatan. Jika tahun 2016 lalu jumlahnya jamaahnya hanya 1.480, saat ini jumlah jamaahnya mencapai 1.690 orang.

“ Jumlah jamaahnya juga ikut mengalami kenaikan. Makanya jumlahnya risiko tinggi juga bertambah,” terang dia.

Sambil menunggu finalisasi pemeriksaan kesehatan CJH untuk keberangkatan Juli dan Agustus ini, maka pihaknya terus memantau melalui fasilitas kesehatan.

Dari jumlah kuota haji sebesar 1.690 orang ini, tercatat 767 istitaah atau sehat dan risiko tinggi 752 yang membutuhkan pendampingan, kemudian Istitaah sementara sejumlah 3 pasien.

Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, Jawa Timur terus memantau kondisi kesehatan calon jemaah haji. Tindakan ini dilakukan setelah melakukan pemeriksaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News