Kecewa Tidak ada Huruf Braile, Bingung Jawab Soal Bergambar

Saat Penyandang Tunanetra Mengikuti Ujian Nasional

Kecewa Tidak ada Huruf Braile, Bingung Jawab Soal Bergambar
Kecewa Tidak ada Huruf Braile, Bingung Jawab Soal Bergambar
JOSHUA terpaksa berkali-kali meminta soal ujian dibaca ulang karena harus memilih jawaban yang tepat untuk soal ujian tersebut. Yosi, begitu ia akrab disapa mengaku kesulitan mengerjakan soal Ujian Nasional (Unas) lantaran soal tidak disediakan khusus dalam bentuk huruf  braille, padahal Yosi adalah pelajar tunanetra.

"Kalau dalam bentuk tulisan itu agak susah, khususnya untuk soal bergambar. Biasanya matematika yang paling banyak bergambar, karena harus menghitung tabung ruang," kata Yosi.

 

Bersama rekannya Rafaela Deodata Valentine, Yosi mengikuti Unas hari pertama Senin (16/4), kemarin. Tidak ada perlakuan khusus bagi penyandang cacat dalam Unas. Standar kelulusan sama seperti sekolah reguler yaitu minimal 5,5, mengikuti tiga mata pelajaran dan tidak ada soal dengan huruf  braile bagi pelajar tunanetra

Rafaela Deodata Valentine dan Joshua adalah dua pelajar SMALB SLB A Ruhui Rahayu yang mengikuti Unas. Kedua pelajar penyandang tunanetra ini mengaku kecewa karena soal ujian untuk mereka dalam bentuk tulisan.

"Soalnya sebenarnya tidak terlalu sulit. Saya tetap semangat saja, saya berharap bisa lulus ujian dan bisa melanjutkan ke perguruan tinggi," tambah Yosi.

JOSHUA terpaksa berkali-kali meminta soal ujian dibaca ulang karena harus memilih jawaban yang tepat untuk soal ujian tersebut. Yosi, begitu ia akrab

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News