Saat KRI Kupang Jadi Tumbal Rudal Exocet MM40 Blok II

Saat KRI Kupang Jadi Tumbal Rudal Exocet MM40 Blok II
KENANGAN: Suwadi berpose di depan markas Satfib Koarmatim setelah KRI Kupang ditarik ke lokasi penembakan di Laut Jawa. (Suryo Eko Prasetyo/Jawa Pos)

jpnn.com - Latihan penembakan (latbak) rudal Exocet MM40 Blok II di perairan antara Pulau Raas, Sumenep dan Bawean, Gresik, kemarin (28/5) memakan tumbal KRI Kupang. Kapal perang yang pensiun Rabu (20/5) itu menjadi target peluru strategis. Sertu Bahari Suwadi yang 23 tahun mengawaki kapal perang tersebut merasa paling kehilangan.

-----------------------------------------------------------
SURYO EKO PRASETYO, Surabaya

-------------

PEMANDANGAN Dermaga Ujung Barat, markas Komando Armada RI Kawasan Timur, Selasa pagi (26/5) tidak seperti biasa. Belasan personel TNI-AL setelah penaikan bendera pukul 08.00 mengerumuni sebuah kapal yang kondisinya terlihat tidak utuh. Beberapa bagian geladak atas kapal yang keropos sudah dipotong. Pagi itu mereka tampak menyiapkan penarikan KRI Kupang yang hampir seminggu resmi pensiun.

Kapal perang yang dulu bernomor lambung 582 itu bergabung di pangkalan Komando Armada RI Kawasan Timur sejak 7 Desember 1984. Kapal yang diproduksi PT PAL, Surabaya, pada 1978 itu mengemban misi mendukung perjuangan NKRI selama hampir 31 tahun. Kapal perang jenis landing craft utility (LCU) tersebut disiapkan menjadi tumbal dalam latbak rudal dari KRI Bung Tomo (TOM).

KRI TOM merupakan kapal termutakhir milik TNI-AL. Kapal yang didatangkan dari Inggris menjelang HUT TNI 2014 itu dipersiapkan menjelang keberangkatannya untuk bergabung bersama satuan tugas maritim penjaga perdamaian PBB di Lebanon pada pertengahan 2015.

Sebaliknya KRI Kupang. Kapal dengan panjang 36,27 meter dan lebar 9,7 meter itu diberhentikan dari dinas berdasar pertimbangan strategis, teknis, dan ekonomis. Kapal yang namanya diambilkan dari ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut dinilai sudah tidak layak. Kondisi alutsista yang semakin tua membuat pemeliharaan dan perbaikan menjadi beban. Efisiensi pengoperasian pun secara umum dirasa tidak memadai lagi.

Kesedihan terlihat pada raut wajah puluhan anak buah kapal (ABK) KRI Kupang. Terutama ketika kapal ditarik ke alur pelayaran oleh kapal tunda KRI Soputan. Sebelumnya, bendera ular-ular perang diturunkan dari tiang tertinggi. Diikuti penurunan lencana perang. Kemudian, penurunan bendera Merah Putih. Itu menjadi pertanda bahwa secara internasional, kapal pensiun dan dihapus dari aset atau inventaris negara.

Latihan penembakan (latbak) rudal Exocet MM40 Blok II di perairan antara Pulau Raas, Sumenep dan Bawean, Gresik, kemarin (28/5) memakan tumbal KRI

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News