MPR Sosialisasikan 4 Pilar pada Ratusan Dosen di Semarang

MPR Sosialisasikan 4 Pilar pada Ratusan Dosen di Semarang
Ghazali Abbas Adan (Ricardo/JPNN)

jpnn.com - SEMARANG - Anggota Badan Sosialisasi MPR RI Ghazali Abbas Adan menyatakan peradaban manusia telah memasuki babak baru yang dipicu oleh kemajuan teknologi komunikasi. Bahkan karena lompatan teknologi itu juga tidak satu pun yang bisa membantah bahwa dunia saat ini sedang mengalami sebuah revolusi peradaban yang sangat luar biasa.

Hal tersebut dikatakan Ghazali, Minggu (24/4), di Kota Semarang, saat menutup Pelatihan untuk Pelatih (Training of Trainer/ TOT) Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, diikuti 100 dosen perguruan tinggi negeri dan swasta se Jawa Tengah, berlangsung dari 21 hingga 24 April 2016.

"Peradaban manusia memasuki abad baru yang dipicu oleh kemajuan teknologi komunikasi. Bahkan ini sesungguhnya sebuah revolusi yang menyentuh dan merubah seluruh peradaban manusia di dunia," kata Ghazali.

Sebagai salah satu komunitas dunia lanjut anggota DPD RI dari Aceh ini, Indonesia juga tak dapat membendung masuknya budaya global. Proses akulturasi harus diterima sebagai konsekuensi dari revolusi tersebut.

"Agar akulturasi budaya itu bisa berjalan secara seimbang, disinilah pentingnya memperkuat jatidiri bangsa melalui Sosialisasi Empat Pilar MPR sebagai benteng berbangsa dan bernegara," tegas dia.

Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai ideologi Bangsa Indonesia lanjutnya, juga telah melalui proses panjang. "Pancasila sudah teruji dan terbukti pemersatu bangsa yang sangat besar dan heterogen ini," tegasnya.

Agar revolusi yang dipicu oleh teknologi komunikasi ini tidak merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara kata Ghazali, pimpinan dan semua anggota Majelis dengan segala keterbatasannya akan tetap menyemaikan nilai-nilai Empat Pilar MPR ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

"Begitu juga para dosen yang sudah empat hari belakangan diberi pembekalan Empat Pilar, sangat diharapkan berperan menyampaikan nilai-nilai tersebut kepada masyarakat luas sebagai salah satu upaya agar Bangsa Indonesia tak tercabut dari akar budayanya ," pinta mantan Abang Kota Jakarta itu.(fas/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News