Dulu Golkar Tenang Karena Semua Ditanggung Pak Harto
jpnn.com - JAKARTA - Guru Besar Universitas Pertahanan Salim Said menilai uang sebagai kunci kesolidan Partai Golkar. Menurutnya, selama urusan finansial anggota-anggotanya terpenuhi, suasana di partai beringin pasti adem ayem.
Dia mencontohkan kondisi Golkar ketika era Orde Baru. Saat itu Golkar solid tanpa ada faksi-faksi yang saling bertentangan di tubuhnya.
Ini tak lepas dari peran mantan Presiden Soeharto yang menjadi pusat semesta Golkar ketika itu. "Semuanya di bawah kontrol Soeharto nggak ada faksi, semua ditentukan oleh Pak Harto," jelas Salim dalam diskusi bertajuk "Akhirnya Golkar Bisa Gelar Munaslub" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/5).
Dikatakannya, dulu Golkar tenang-tenang saja karena semua kebutuhan finansial ditanggung oleh sang presiden. Soeharto melalui yayasannya mengumpulkan uang yang kemudian disalurkan untuk kebutuhan Golkar.
Namun semuanya berubah ketika era reformasi datang. Soeharto kehilangan kekuasaan dan dana yayasan tidak bisa lagi dialirkan ke Golkar. "Pas reformasi, Golkar harus mencari uang sendiri,"
Situasi ini jelas menimbulkan perubahan paradigma di tubuh Golkar. Kader yang punya uang muncul sebagai penguasa-penguasa baru beringin. Bahkan kader senior yang sudah kenyang makan asam garam dunia politik seperti Akbar Tanjung bisa digulingkan mereka.
"Pak Akbar saja digulingkan oleh yang punya uang. Orang yang punya duit banyak yang bisa memenangkan," sindirnya. (rmol/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemerintah Putuskan HAP Jagung Naik Menjadi Rp 5.000
- Aktivis 98 Sebut Presiden Jokowi Mengkhianati Cita-Cita yang Diperjuangkan Reformasi
- Enam Kapal Perang Disiapkan Untuk Operasi Trisila di Papua & Maluku
- Peringatan Hari Otda Nasional, Wali Kota Denpasar Terima 2 Penghargaan, Selamat!
- Aktivis 98 Sebut Selama Era Jokowi Praktik KKN Dipertontonkan Secara Vulgar
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih