Catat Pak Menteri, MCI: Indonesia Belum Butuh Kebijakan Semacam Ini

Catat Pak Menteri, MCI: Indonesia Belum Butuh Kebijakan Semacam Ini
ILUSTRASI. FOTO: Dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wacana Full Day School dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy yang didasarkan pada gagasan agar anak tidak sendiri ketika orang tua bekerja benar-benar harus dikaji ulang. Karena Indonesia saat ini belum membutuhkan kebijakan semacam ini.

"Ada aspek sosial yang perlu dipertimbangkan. Full Day School jelas akan mengurangi waktu bersosialisasi dan bermain anak bersama teman sebaya mereka di luar sekolah. Memang di sekolah mereka ada waktu bersosialisasi dan bermain. Akan tetapi, sosialisasi dan bermain mereka hanya terbatas pada teman sekolah. Sosialisasi dan bermain mereka pun jelas diatur berdasarkan norma-norma dan ciri khas di sekolah,” ujar Peneliti Merapi Cultural Institute (MCI), Agustinus Sucipto melalui siaran persnya diterima, Kamis (11/8).

Menurut Agustinus, sosialisasi dan bermain dengan teman di luar sekolah bersifat lebih luas dan luwes, sehingga norma-norma mereka dalam bersosialisai bukan karena ketentuan dari sekolah, tetapi karena kesadaran dan pilihan mereka.

Di samping itu, dengan diterapkannya Full Day School seakan menyerahkan tanggung jawab pendidikan kepada sekolah, termasuk pendidikan karakter. Padalah pendidikan juga merupakan tanggung jawab orang tua karena merekalah pendidik yang pertama dan utama bagi anak.

"Kesibukan orang tua tidak bisa dijadikan sebagai alasan untuk menyerahkan pendidikan anak mereka pada institusi pendidikan. Institusi pendidikan bukan sebagai tempat penitipan anak, sehingga kesibukan kerja orang tua sebagai alasan diterapkannya Full Day School jelas tidak realistis," jelasnya.

Alasan banyak orang tua yang bekerja sampai sore sehingga anak menjadi tidak terurus sepulang sekolah perlu diteliti mendalam.

"Di Indonesia hanya sebagian kecil orang tua yang tidak bisa mengurus dan mendidik anak mereka sepulang sekolah karena alasan pekerjaan. Ini hanya terjadi di kota-kota besar dengan jumlah yang tidak besar dibandingkan dengan banyaknya ibu-ibu yang lebih memilih menjadi pendidik anak mereka di rumah daripada harus bekerja," tandas peneliti asal Magelang.

Ia menerangkan hampir semua orang tua di desa bisa mengurus anak mereka sepulang sekolah karena pekerjaan mereka tidak dibatasi waktu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News