2 Kendala Utama Industri Manufaktur
jpnn.com, SURABAYA - Banyak kendala yang menghambat perkembangan industri manufaktur. Dua di antaranya adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) dan upah minimum regional (UMR).
SDM Jawa Timur (Jatim) kurang memadai. Namun, UMR-nya tinggi. Itu membuat pertumbuhan manufaktur Jatim jalan di tempat.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jatim Difi Ahmad Johansyah mengatakan bahwa fenomena yang dialami Jatim itu juga muncul di Jawa Barat (Jabar).
BACA JUGA: Jika Harga Tiket Pesawat Diatur Pemerintah, Hancur Industri Penerbangan
”Lihat saja di Jabar ada beberapa industri tekstil yang sudah gulung tikar. UMR-nya tinggi dan memberatkan para pelaku bisnis,” ujarnya dalam East Java Economic Forum di Hotel Majapahit Surabaya, Kamis (4/7).
Fenomena di Jatim dan Jabar tersebut, menurut Difi, berdampak pada kinerja manufaktur Jawa Tengah (Jateng).
Pabrik-pabrik di Jabar dan Jatim yang tutup itu mungkin bakal merelokasi usahanya ke Jateng.
Sebab, di sana UMR-nya lebih rendah. Kendala lain yang dihadapi pelaku industri manufaktur adalah SDM.
Banyak kendala yang menghambat perkembangan industri manufaktur. Dua di antaranya adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) dan upah minimum regional (UMR).
- Gelar Halalbihalal dengan PMI di Malaysia, Ini Pesan Menaker Ida
- Kunjungi Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM
- Dukung Jakarta sebagai Kota Global, FJB Bawa Misi Tingkatkan Kualitas SDM
- Thailand Industrial Business Matching Akan Digelar di Jakarta, Catat Tanggalnya
- Ganjar Berkomitmen Dorong Kaltim Berjaya di Bidang SDM dan SDA
- BAT Indonesia Raih Sertifikasi Top Employer 2024