6 Bulan Penyerangan Novel, Fahri Singgung Kasus Mangkrak KPK
jpnn.com, JAKARTA - Hari ini tepat enam bulan peristiwa penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan. Belum ada tanda-tanda pelaku penyiraman ditemukan.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menanggapi santai belum terungkapnya penyiram Novel. Dia justru membandingkan dengan kasus korupsi Pelindo II yang sudah lebih dua tahun ditangani KPK tapi belum jelas.
“Kasus Pelindo juga sudah dua setengah tahun. Jadi, kasus delay di Indonesia ini banyak, yang menderita akibat malapraktik hukum itu banyak. Saya tidak mau satu-satu begitu,” kata Fahri di gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/10).
Dia mengatakan, banyak orang mengalami seperti itu. Dari dulu, kata Fahri, tidak ada upaya memperbaiki sistem, justru sibuk mengurus kasus per kasus.
“Akhirnya begitu melanda kita semua, kita ngambil satu per satu. Padahal yang menderita akibat hukum kita tambal sulam seperti ini banyak sekali,” katanya.
Fahri memahami ada upaya dari “tim hore” KPK untuk mengangkat isu Novel Baswedan. Namun, kata Fahri, jangan lupa bahwa malapraktik akibat KPK juga banyak.
“Jadi saya mengajaknya tidak mau konsen ke orang perorangannya. Dari dulu saya mengajak memperbaiki sistem,” paparnya.
Sebab, lanjut Fahri, kalau tidak mau memperbaiki maka bisa menjadi bagian korban sistem itu sendiri. “Makanya perlu perbaikan sistem ini, jangan dipartisankan ya,” tegasnya. (boy/jpnn)
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengingatkan bahwa di KPK juga ada kasus yang mangkrak pengusutannya
Redaktur & Reporter : Boy
- KPK Minta Imigrasi Mencegah mantan Petinggi Gerindra Ini
- KPK Diminta Buka Penyidikan Baru soal Permainan WTP BPK Lewat Kasua Kementan
- ICW Minta Jokowi Tak Ulangi Kegagalan Pemilihan Pimpinan KPK, Ingatlah Firli dan Lili yang Bobrok
- Anak Buah Diminta Patungan Rp 1 Miliar untuk Biaya Umrah SYL, Begini Ceritanya
- Endus Temuan Food Estate, Auditor BPK Minta Rp12 Miliar dari Kementan agar Tutup Mata
- KPK Dalami Aliran Penerima Suap terkait Kasus Korupsi di DPR RI