Airplane Mode ke Kecamatan Sembilan Warna

Oleh Dahlan Iskan

Airplane Mode ke Kecamatan Sembilan Warna
Dahlan Iskan di antara tanaman quinoa di pegunungan Qinghai pada ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut. Foto: disway.id

Tapi tetap bisa menerima teks. Mengirim teks. SMS bisa. WeChart bisa. Email bisa. Ketika ketinggian belum menelan sinyal.

Saya senang sekali. Dengan perubahan peraturan ini. ”Sudah dua bulan boleh tetap buka HP di pesawat,” ujar seorang pramugari dalam penerbangan dua jam dari Shenzhen ke Chengdu ini.

Berarti Tiongkok sudah mengikuti Amerika. Yang sejak lama membolehkan HP terbuka di penerbangan mereka.

Dengan HP saya suka membaca rubrik ‘kapten menjawab’. Di salah satu surat kabar terkemuka di Amerika.

Banyak sekali pertanyaan di situ. Dari para penumpang pesawat. Yang dijawab oleh pengasuh rubrik itu: seorang pilot senior.

Salah satu pertanyaan adalah: mengapa pramugari mengumumkan HP harus dimatikan tapi tidak menegur penumpang yang tetap membuka HP.

Jawab sang kapten menarik: Ada UU di Amerika. Bidang penerbangan. Tahun 1960-an. Yang melarang menghidupkan peralatan elektronik. Bisa mengganggu sistem komunikasi pesawat.

Tapi itu dulu. Peralatan elektronik sekarang sudah beda. Sudah tidak mengganggu lagi.

Tidak ada lagi yang satu ini: larangan buka HP. Tidak ada lagi perintah mematikan HP. Pun saat mau take off. Maupun landing.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News