Ajak Publik Terus Soroti Lingkaran Istana

jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Golkar yang duduk di Komisi Hukum DPR, Bambang Soesatyo mengapresiasi langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk pengacara keluarga untuk menangkis berbagai tuduhan miring tentang dugaan keterlibatan lingkaran Istana dalam sejumlah kasus korupsi akhir-akhir ini. Sebab, SBY dan keluarganya memang berhak melakukan pembelaan.

"Melihat kecenderungan yang tidak mengenakkan itu, wajar jika SBY dan keluarga melakukan antisipasi. Sekali lagi, saya melihatnya sebagai hak azasi SBY dan keluarganya," kata Bambang, Jumat (20/12).

Namun demikian,  Bamsoet -sapaan Bambang Soesatyo- juga mengingatkan pegiat antikorupsi maupun publik agar tak berhenti menyoroti kasus-kasus korupsi yang diduga menyeret lingkaran SBY. Misalnya dalam kasus suap kuota impor daging sapi, ada nama Bunda Putri dan Sengman Tjahja yang namanya mencuat pada persidangan di Pengadilan Tipikor.

Selain itu ada pula dalam kasus suap terhadap mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini yang juga menyeret lingkaran Istana. Sedangkan dalam kasus Hambalang, lanjut Bambang, nama putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas sudah disebut berulang-ulang.

Bahkan, lanjut Bamsoet, dalam kasus dugaan korupsi bailout Bank Century justru Wakil Presiden (Wapres) Boediono sudah menyebut Lembaga Penjamin Simpanan  (LPS) sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas gelembung dana talangan Bank Century. "Dengan keterangan seperti itu, Boediono telah menarik SBY ke dalam pusaran mega skandal Bank Century," ulas Bambang.

Karenanya Wakil Bendahara Umum Partai Golkar yang dikenal sebagai vokalis di DPR itu merasa maklum dengan langkah SBY menunjuk pengacara dari kalangan swasta, Palmer Sitomorang untuk melakukan advokasi. Saya memaklumi langkah antisipasi SBY itu. Sebab, dalam beberapa bulan belakangan ini, baik SBY maupun anggota keluarga serta kerabatnya, disebut-sebut dalam beberapa kasus korupsi," pungkasnya.(ara/jpnn)