Aktivis Bentuk Tim Investigasi
Kasus Penganiayaan Tama S Langkun
Selasa, 20 Juli 2010 – 20:54 WIB
JAKARTA – Koalisi Masyarakat Anti Kekerasan (KMAK) melakukan monitoring terhadap penanganan kasus penganiayaan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Tama S Langkun. KMAK bersiap-siap membentuk tim investigasi agar kasus penganiayaan salah seorang penyorot 'rekening gendut' perwira Polri itu cepat terbongkar. Menurut Febri, dalam perkembangannya, muncul dua kekhawatiran dalam pengungkapan kasus ini. Pertama, pihak kepolisian tidak berhasil menemukan siapa otak pelaku maupun motif penganiayaan.
“Upaya penanganan kasus penganiayaan terhadap aktivis ICW telah memasuki dua minggu sejak kejadian. Namun, pihak kepolisian hingga saat ini belum menemukan siapa pelaku, maupun apa motif dibalik penganiayaan terhadap aktivis antikorupsi itu. Makanya, kami berencana membentuk tim investigasi (di luar tim kepolisian, red),” kata Peneliti ICW, Febri Diansyah, Selasa (20/7).
Kesimpulan untuk membentuk tim investigasi itu hasil kesepatan Ketua Dewan Etik ICW Dadang Trisasongko, Ketua LBH Jakarta Nurkholis, Haris Azhar dari Kontras, Adit dari Imparsial, dan Ketua Komnas HAM Ifdal Kasim.
Baca Juga:
JAKARTA – Koalisi Masyarakat Anti Kekerasan (KMAK) melakukan monitoring terhadap penanganan kasus penganiayaan aktivis Indonesia Corruption
BERITA TERKAIT
- WWF ke-10 di Bali Sukses, Putu Rudana Apresiasi Pemerintahan Jokowi
- Rahmat Bagja Minta PPPK Bawaslu Menaati Aturan dan Terus Mengembangkan Diri
- Belajar Cara Mengurangi Prevalensi Perokok dari Negara Maju
- Polisi Gagalkan Aksi Tawuran di Jakarta, Sahroni: Banyak Nyawa Terselamatkan
- Ketua Fraksi PKS Mengapresiasi Spanyol yang Mengakui Kemerdekaan Palestina
- Ecolab Dorong inisiatif Water for Climate untuk Dukung Pusat Keunggulan Air