Aktivitas Anak Krakatau Resahkan Warga

Semburkan Lidah Api Berkali-kali

Aktivitas Anak Krakatau Resahkan Warga
Aktivitas Anak Krakatau Resahkan Warga
SERANG - Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang semakin meningkat, kian meresahkan warga. Walau lokasi gunung itu 42 kilometer di Selat Sunda, tapi warga pesisir Provinsi Banten ketar-ketir. Pasalnya, dentuman dan debu vulkanik dirasakan warga meningkat sejak pekan lalu. Apalagi, sejak dua hari lalu gunung yang ada di tengah lautan itu menyemburkan lidah api.

"Kami ingin mempertanyakan. Sebenarnya, kondisi Gunung Anak Krakatau sudah berbahaya atau tidak untuk warga? Kami minta diperjelas. Jangan membuat kami resah," ujar Syaeful Hamdy, warga Pantai Anyer, Kabupaten Serang, kepada Indopos (grup JPNN), Senin (24/1) kemarin.

Syaeful juga mengaku merasakan dentuman Gunung Anak Krakatau dalam sehari terjadi berkali-kali. "Jumlahnya sudah tidak terhitung lagi," ujarnya kemarin.

Bahkan dia mengaku, sejak pekan lalu harus selalu membersihkan rumahnya dari debu vulkanik. Selain itu, Syaeful juga mengaku lebih dari dua kali melihat semburan api dari kawah Gunung Anak Krakatau. "Saya dengar, alat deteksi untuk memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau tidak berfungsi. Ini yang membuat kita resah," cetusnya lagi.

SERANG - Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang semakin meningkat, kian meresahkan warga. Walau lokasi gunung itu 42 kilometer di Selat Sunda, tapi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News