Al-Jazeera: Arafat Diracun dengan Polonium
Pakar Swiss Temukan Radioaktif Tinggi pada Pakaian-Sejumlah Barang
Jumat, 06 Juli 2012 – 03:49 WIB
Arafat meninggal di usia 75 tahun pada 11 November 2004 setelah menjalani perawatan selama beberapa pekan. Tokoh yang dipanggil sebagai Abu Ammar itu dikenal gigih dalam memperjuangkan negara Palestina merdeka selama empat dekade. Jenazahnya lalu diterbangkan dari Prancis menuju markasnya di Ramallah, Tepi Barat.
Para pejabat Prancis, yang bersembunyi di balik undang-undang, menolak membeberkan penyebab kematian atau kondisi Arafat saat meninggal. Itu memicu sejumlah rumor dan teori tentang penyakit dan penyebab kematiannya.
Para pejabat Palestina menuduh bahwa Arafat telah diracun oleh Israel yang menjadi musuhnya sejak lama. Tapi, investigasi pemerintah Palestina pada 2005 mengesampingkan kanker, AIDS, atau racun sebagai penyebab kematian Arafat.
Selama Februari sampai Juni lalu, para pakar Eropa yang terlibat dalam penyelidikan independen itu telah melakukan sedikitnya 50 pemeriksaan. Dari rangkaian pemeriksaan itu, diketahui bahwa kadar polonium yang melekat pada pakaian pribadi Arafat cukup tinggi.
RAMALLAH - Penyelidikan independen terkait kasus kematian mantan pemimpin dan Presiden Otoritas Palestina Yasser Arafat menemukan fakta terbaru.
BERITA TERKAIT
- Spanyol dan Negara-Negara Eropa Ini Pertimbangkan Mengakui Negara Palestina
- Korsel Bentuk Kementerian Khusus untuk Atasi Angka Kelahiran Rendah
- Angkatan Laut Malaysia Selidiki Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan 10 Personel
- Israel Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
- 70 Tahun Kerja Sama Ukraina-UNESCO, Kesedihan & Keberanian Melindungi Budaya
- Israel Serbu Rafah, Amerika Tunda Penjualan Senjata