Alasan Sejumlah Perempuan Kristen Amerika Tidak Mendukung Donald Trump

"Keputusan saya dibentuk dari kekhawatiran soal kedamaian dan keadilan, senjata nuklir, kelaparan, dan perhatian terhadap orang miskin," kata pria pelopor gerakan 'Evangelicals for Biden' tersebut.
"Ia adalah lawan dari kekacauan yang dibuat Trump, yang kami perlukan untuk menangani masalah seperti perubahan iklim, COVID, dan perbaikan ekonomi, keadilan, dan sistem kesehatan."
Mendukung Trump karena pandangannya tentang aborsi
Berbeda dengan warga Amerika yang tidak mendukung Trump, perempuan Kristen lainnya, Ruth Malhotra yang adalah seorang imigran India memberikan suaranya untuk presiden tersebut.
Ini karena ia adalah salah satu warga 'pro-life' atau tidak mendukung aborsi.
"Hal ini berhubungan langsung dengan iman saya," katanya.
"Pandangan Kristen tentang kehidupan adalah permulaan penciptaan, dan betapa berharganya kehidupan, dan bahwa setiap hidup itu bernilai."
Trump menunjukkan dukungannya pada gerakan 'pro-life' melalui pengangkatan Amy Coney Barret sebagai salah satu staffnya yang memberikan dukungan terhadap 'heartbeat bills' di tahun 2019.
Perempuan berumur 36 tahun tersebut mengatakan walaupun ia tidak setuju dengan karakter Trump, kedudukan presiden tersebut terkait aborsi lebih meyakinkannya.
Jerushah Duford adalah cucu dari Billy Graham, seorang ikon Evangelis Amerika yang menginjili jutaan orang di berbagai stadium di seluruh dunia juga seorang pria yang identik dengan pandangan konservatifnya dalam dunia politik
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Usung Konsep Persamaan Gender, Womens Day Run 2025 Akan Digelar Besok
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Yakinlah, Ada Peluang untuk Indonesia di Balik Kebijakan Tarif Donald Trump