Amran Sebut Bukan Suap tapi Sumbangan Kampanye

Amran Sebut Bukan Suap tapi Sumbangan Kampanye
Amran Sebut Bukan Suap tapi Sumbangan Kampanye
JAKARTA--Terdakwa kasus suap pengurusan Hak Guna Usaha (HGU) lahan perkebunan di Buol, Sulawesi tengah, Amran Abdullah Batalipu langsung membacakan nota keberatan atau eksepsi atas dakwaan jaksa usai menjalani sidang perdananya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis, (25/10). Eksepsi ini dibacakan oleh penasehat hukum Amran, Amat Entedaim.

Dalam eksepsinya, mantan Bupati Buol itu menyatakan keberatan atas dakwaannya. Katanya, sesuai dengan fakta hukum dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saksi-saksi menyebutkan bahwa pemberian uang Rp 3 miliar kepada Amran merupakan sumbangan dana dalam rangka Pilkada Buol. Bukan sebagai suap untuk meloloskan pengurusan Hak Guna Usaha (HGU)  PT Hardaya Inti Plantation (HIP) seperti yang didakwakan.

"Terdakwa Amran Batalipu selaku bupati incumbent mempunyai peluang untuk maju kembali untuk menjadi Bupati Buol. Uang itu adalah sumbangan," kata Amat saat membacakan eksepsi kliennya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Selatan.

Penerimaan uang itu pun, kata Amat, diberikan ketika Amran sedang cuti . Itu berarti ia tidak sedang menjabat sebagai Bupati Buol sampai dengan 30 Juni 2012. Ia diberikan uang itu sendiri pada tanggal  18 Juni 2012 dan Rp 2 miliar pada 26 Juni 2012.

JAKARTA--Terdakwa kasus suap pengurusan Hak Guna Usaha (HGU) lahan perkebunan di Buol, Sulawesi tengah, Amran Abdullah Batalipu langsung membacakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News