Analisis Reza Indragiri: Pembelaan Fatal, Ferdy Sambo Tidak Sungguh-Sungguh Menyesal

jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menyampaikan analisis terhadap nota pembelaan pribadi (allocution) Ferdy Sambo (FS) dalam sidang perkara pembunuhan berencana terhadap Nofriyansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Menurut Reza, yang dinantikan dari nota pembelaan pribadi terdakwa adalah ekspresi akuntabilitas, perasaan bersalah dan permintaan maaf.
"Serta kesungguhan untuk bertanggung jawab," kata Reza Indragiri melalui keterangan tertulis yang diterima JPNN.com, Rabu (25/1).
- Pleidoi Richard Berkisah soal Gagal 3 Kali, Karier di Polri, sampai Ikut Ferdy Sambo
Reza lantas membuat poin-poin tentang alur allocution yang disampaikan eks kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, sebagai berikut:
1. Mengecam publik yang telah menghakimi dirinya
2. Menggambarkan dampak sikap publik terhadap dirinya dan keluarganya
3. Membingkai pemerkosaan oleh Brigadir Yosua sebagai titik awal peristiwa
4. Menekankan itikadnya untuk menolong Y dan menyelamatkan Bharada Rizhard Eliezer (RE) alias Bharada E
Reza Indragiri melihat hal fatal di nota pembelaan Ferdy Sambo pada perkara pembunuhan Brigadir J. Suami Putri Candrawathi itu tidak sungguh-sungguh menyesal.
- Bripka AS Sendirian Gelapkan Uang Pajak Kendaraan Rp 2,5 Miliar? Mari Bernalar
- Analisis Reza Indragiri soal Misteri Kematian Bripka AS, Ada Kata Pembunuhan
- Emon Penyodomi 100-an Anak Sukabumi Bebas dari Penjara, Reza Indragiri: Waspadalah!
- 6 Fakta Kasus Mutilasi di Bogor, Potongan Kaki Kiri Ditemukan di Banten
- Terapkan Budaya Siri' Na Pacce dalam Mengeksekusi Yosua, Ferdy Sambo Tak Layak Dihukum Mati
- LPSK Cabut Perlindungan, Bharada E Dapat Perlakuan Khusus di Tahanan Bareskrim?