Arief Poyuono: Jangan Sampai Bank BUMN Mendanai Pinjol Ilegal

Arief Poyuono: Jangan Sampai Bank BUMN Mendanai Pinjol Ilegal
Politikus Gerindra Arief Poyuono. foto: dokumen JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Gerindra Arief Poyuono menilai di balik polemik fasilitas keuangan pinjam online (pinjol) terdapat kegagalan dari perbankan nasional, terutama BUMN.

Menurut dia, bank-bank milik negara seperti BNI, BRI, Mandiri, BTN, dan BSI yang diamanahkan konstitusi untuk membantu perekonomian rakyat.

"Maraknya pinjol ilegal membuktikan kalau perbankan nasional kita, terutama BUMN gagal melakukan fungsi-fungsi sebagai intermediasi atau perantara keuangan untuk menyalurkan dana dari masyarakat untuk disalurkan kembali ke masyarakat, terutama kepada masyarakat dengan sekop perekonomian kecil atau masyarakat bawah," kata Arief dalam keterangan yang diterima, Sabtu (16/10).

Dia menilai bukan kali ini saja pinjaman dengan bunga tinggi kepada masyarakat bawah terjadi. Mantan pramugara itu mengatakan hal tersebut sudah ada sebelum maraknya digitalisasi sistem keuangan.

"Misalnya pinjaman tanpa anggunan dengan iuran harian, dengan mengunakan badan usaha koperasi atau BPR, dan banyak sekali para kaum buruh, pekerja informal, dan pedagang pedagang kecil demi untuk membiayai sekolah anak atau menambah modal usaha ikut jadi nasabah mereka tercekik dengan bunga yang tinggi dari para pelaku usaha peminjaman uang," kata dia.

Menurut Arief, era digital ini memudahkan pelaku bisnis pinjaman tanpa anggunan dengan bunga tinggi. Cara memasarkannya juga tidak sulit dan sangat mudah lolos dari pengawasan negara. Namun, di balik itu, Arief tidak ingin ada pinjol ilegal yang justru didanai oleh bank BUMN.

"Coba dibedah, deh, sumber modal pemilik pinjol itu dari mana, jangan-jangan dapat pinjaman dari perbankan BUMN lalu dipinjami lagi secara online dengan bunga tinggi. Atau bisa jadi juga bisnis pinjol itu bagian dari pencucian uang yang enggak jelas asalnya," kata dia.

Oleh karena itu, Arief meminta Presiden Jokowi tidak perlu emosi dan kesal menanggapi fenomena pinjol itu. Namun, mengambil makna di balik peristiwa nasional ini.

"Dan dorong perbankan nasional, khususnya perbankan BUMN, bisa menjalankan fungsi intermediasinya hingga ke masyarakat perekonomian kelas bawah," kata dia.

Arief juga mengingatkan maraknya pinjol legal maupun ilegal punya andil terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Banyak uang hasil pinjol oleh masyarakat kecil untuk belanja memenuhi kehidupan sehari-hari.

"Di mana memang saat ini masyarakat kecil banyak yang tidak punya tabungan alias pendapatan keluarganya tidak mencukupi untuk kehidupan keluarga mereka sehingga pinjol jadi alternatif," tandas Arief.(tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Politikus Gerindra Arief Poyuono mengingatkan jangan sampai ada bank BUMN yang memberikan pinjaman dana kepada pemilik pinjol sebagai modal.


Redaktur : Friederich
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News