AS Perketat Keamanan Kedubes

AS Perketat Keamanan Kedubes
Massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan unjuk rasa menentang Film Innocence of Moslems di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (14/9). Foto : Arundono/JPNN
WASHINGTON - Aksi protes terhadap Amerika Serikat (AS) terkait cuplikan film Innocence of Muslims semakin luas. Kemarin (14/9) pemerintahan Presiden Barack Obama memerintahkan peningkatan keamanan atas seluruh Kedutaan Besar (Kedubes) AS, terutama yang berada di Timur Tengah. Jerman pun merilis imbauan senada.

Washington tidak ingin insiden maut yang merenggut nyawa Duta Besar Chris Stevens di Libya terulang. Karena itu, bekerja sama dengan pemerintah setempat, AS melipatgandakan pengamanan di kedubesnya di seluruh dunia. Hingga kini, aksi protes berskala besar tercatat terjadi di Libya, Yaman, dan Mesir. Sedangkan, unjuk rasa dengan massa lebih sedikit pecah di Bangladesh, Iran, Iraq, Kuwait, Sudan, dan Tunisia.

Gelombang protes yang semakin besar membuat AS prihatin. Melalui rekaman video, Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton mengimbau masyarakat internasional tetap tenang. Dengan demikian, seluruh aspirasi massa bisa tersalurkan dengan damai. Dia berharap, tidak terjadi lagi aksi perusakan Kedubes AS atau tindakan anarkistis lain yang berpotensi memakan korban jiwa.

"Pemerintah AS sama sekali tidak memiliki kaitan apa pun dengan video (film) tersebut," tandasnya menjelang pertemuan dengan Menlu Maroko Sa"deddine El Othmani di Departemen Luar Negeri AS kemarin. Dia menambahkan bahwa Gedung Putih pun mengutuk film yang cuplikannya beredar luas melalui YouTube tersebut. Dengan tegas, Hillary menolak pesan yang tersirat dalam film tersebut.

WASHINGTON - Aksi protes terhadap Amerika Serikat (AS) terkait cuplikan film Innocence of Muslims semakin luas. Kemarin (14/9) pemerintahan Presiden

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News