ASN NTB Dikabarkan Wajib Beli Tiket MotoGP Indonesia, Guspardi Gaus: Gaya Otoriter

ASN NTB Dikabarkan Wajib Beli Tiket MotoGP Indonesia, Guspardi Gaus: Gaya Otoriter
Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus menyatakan Pemprov NTB yang dikabarkan mewajibkan ASN beli tiket MotoGP Indonesia terkesan bergaya otoriter. Ilustrasi Foto: Humas BKN

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus menyatakan memaksakan pembelian tiket MotoGP Mandalika oleh ASN terkesan menunjukkan kekuasaan.

Tersiar kabar bahwa pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) mewajibkan ASN membeli tiket MotoGP Indonesia.

Aturan itu, kata dia membuat kesan bahwa ada ketidakmampuan Pemprov NTB untuk menarik masyarakat menonton ajang balap motor itu.

"Karena ketidakmampuan itu, dijadikan alat kekuasaan untuk memaksa para ASN beli tiket. Itu, sesuatu yang gampang dilakukan, tetapi yang model begini ini gaya otoriter," kata Guspardi Gaus kepada wartawan, Sabtu (5/3).

Dia menyebutkan saat ini sudah tidak zaman untuk memaksakan para ASN wajib beli tiket MotoGP, terlebih di tengah pandemi Covid-19.

"Harapan saya tentu kebijakan itu harus dicabut. Jangan dipaksa ASN untuk menonton," lanjutnya.

Sebelumnya, info para ASN diwajibkan menonton MotoGP Mandalika pertama kali diutarakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi beberapa hari lalu.

Tercatat, tiket MotoGP Indonesia 2022 saat ini baru laku terjual di angka 20 ribu dari 66 ribu yang disediakan.(mcr8/jpnn)

Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus menyatakan Pemprov NTB yang dikabarkan mewajibkan ASN beli tiket MotoGP Indonesia terkesan bergaya otoriter


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News