Australia Mohon Ampun ke Thailand

Australia Mohon Ampun ke Thailand
Australia Mohon Ampun ke Thailand

“Saya mohon maaf, (novel) ini kan tidak nyata. Semua ini rasanya seperti mimpi buruk,’’ kata Nicolaides sebelum vonis hakim diketok pada Senin lalu. Dia mengatakan, betapa sebenarnya dia sangat menghormati raja dan tak berniat sedikit pun melecehkannya. Pria 41 tahun tersebut ditangkap otoritas Thailand pada 31 Agustus lalu di bandara internasional Suvarnabhumi ketika hendak pulang kampung.

Belum ada tanggapan resmi dari Raja Bhumibol. Kasus serupa memang pernah terjadi dan raja berbesar hati mengabulkan permohonan maaf. Seperti kasus pada 2007 yang menimpa Oliver Jufer, penulis dari Swiss. Pria 57 tahun itu divonis bersalah dan dihukum penjara 10 tahun. Namun, Bhumibol Adulyadej mengampuninya dan kemudian dia dibebaskan serta dideportasi ke Swiss.

 

Pasal 112 dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Thailand atau disebut lese majeste mengatur tentang sanksi bagi mereka yang menghina sistem monarki. Bagi yang melanggar terancam sanksi 15 tahun penjara. Membicarakan perihal monarki di Thailand adalah sesuatu yang tabu. Thailand gencar menutup situs-situs internet maupun blog yang dianggap menghina kerajaan. Pemerintah Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva telah menutup situs-situs yang dianggap menghina kerajaan. Sejak bulan lalu, setidaknya sekitar 3.800 situs yang dibekukan. (ape/ami)


SYDNEY – Demi warga negaranya, Pemerintah Australia memohonkan pengampunan kepada Thailand. Ini terkait kasus pelanggaran hukum lese majeste


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News