Awas, Ancaman Victory Disease!

Awas, Ancaman Victory Disease!
Awas, Ancaman Victory Disease!
PEARL Harbour hancur lebur. Pangkalan AL Amerika Serikat di Hawai itu dibombardir pasukan Jepang yang dipimpin oleh  Laksamana Chuichi Nagumo. Asap hitam berkepulkan di angkasa dan rakyat Jepang bersorak-sorai merayakan kemenangan di awal Perang Pasifik itu. Usai itu, tentara Jepang sukses invasi ke Filipina, Singapura, Indonesia, Burma dan sebagainya.

Namun, sejarah mencatat, akhirnya Jepang (dan sekutunya, Jerman dan Italia) bertekuk lutut dalam Perang Dunia kedua itu. Dua bom atom meluluh-lantakkan di Hiroshima dan Nagasaki.

Siapa yang rajin menyusuri sejarah akan segera tahu bahwa Jepang kalah, antara lain karena pasokan minyak yang terbatas. Lalu, keterbatasan penerbang tempur dan industri Jepang yang kekurangan bahan baku.

P.K. Ojong dalam sebuah bukunya menyebut bahwa salah satu faktor kalahnya Jepang adalah victory disease alias penyakit (mabuk) menang. Syahdan, propagadanda terlalu  berlebihan untuk menggelorakan semangat berperang serdadu dan rakyat Jepang. Bahkan, berita kekalahanpun diputarbalikkan menjadi kabar kemenangan.

PEARL Harbour hancur lebur. Pangkalan AL Amerika Serikat di Hawai itu dibombardir pasukan Jepang yang dipimpin oleh  Laksamana Chuichi Nagumo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News