Awas, Jalur Alternatif Rawan Longsor

Pebalik Masih Gunakan Jalur Singaparna-Garut

Awas, Jalur Alternatif Rawan Longsor
Arus mudik masih terlihat padat di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, pada Selasa (14/9). (foto; Charlie Lopolua/Indopos)
Dijelaskan Yono, jalur utama pebalik via Rajapolah dalam kondisi padat merayap, karena banyaknya kendaraan pribadi yang berhenti di rumah makan serta SPBU di kawasan tersebut. Selain itu jumlah kendaraan yang terus membeludak, terutama kendaraan pribadi. “Tahun ini arus lalu lintas mayoritas dipadati oleh mobil pribadi,” paparnya.

Dia menjelaskan bahwa arus kendaraan yang padat di Kota Tasikmalaya, karena di Ciamis terjadi kemacetan hingga 15 Km. “Sehingga sebagian kendaraan dialihkan ke Tasikmalaya, dan akhirnya kendaraan di (Kota) Tasikmalaya kepadatannya meningkat,” ujar perwira senior di lingkungan Polresta Tasikmalaya ini.

Sementara itu Kasat Lantas Polres Tasikmalaya, AKP Wadi Sa’bani SIK menjelaskan situasi di Jl Singaparna (setelah menerima pengalihan) dalam keadaan padat merayap. “Meski terjadi pengalihan tetapi jalur di Jalan Singaparna tidak terjadi kemacetan. Kondisi laju kendaraan meski rapat tetapi tetap lancar,” ungkapnya yang menerima pengalihan pada pukul 09.00, 11.00 dan 17.00. (dem/yza)

TASIK – Pebalik dari Jawa Tengah yang menggunakan jalur alternatif Mangkubumi-Singaparna-Salawu-Garut menuju Bandung dan Jakarta, harus berhati-hati


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News