Ayat dan Mayat (Lagi)
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Polarisasi kadrun vs cebong masih tetap panas, dan bahkan lebih panas.
Prabowo-Sandi dianggap menjadi representasi kubu ‘’ayat mayat’’ melawan Jokowi-Ma’ruf Amin yang menjadi andalan kelompok pendukung Ahok-Djarot.
Kali ini, Jokowi-Ma’ruf menang dan skor menjadi imbang 1-1.
Prabowo-Sandi kemudian menyeberang ke kubu Jokowi dan masuk ke dalam kabinet.
Prabowo dengan cepat menyesuaikan diri dengan inner-circle Jokowi dan dengan cepat memperoleh kepercayaan dari Jokowi.
Seharusnya secara praktis polarisasi sudah selesai. Itu pula alasan yang dipakai Prabowo untuk menjustifikasi rekonsiliasinya dengan Jokowi.
Alih-alih selesai, polarisasi malah membuka front baru.
Kalau sebelumnya polarisasi hanya terjadi di Jakarta—dengan gaung resonansi yang meluas secara nasional—kali ini polarisasi benar-benar meluas secara nasional.
Di Amerika, perang politik identitas tidak terhindarkan. Di Indonesia, hal yang sama juga tidak akan bisa dihindarkan
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Mendikdasmen Sebut Janji Presiden Prabowo kepada Guru Sudah Terealisasi, Apa Saja?
- Megawati Cs Gigit Jari, Pertamina Enduro Tembus Final Proliga 2025
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok