Ba'asyir Lebih Cinta Damai Daripada Kekerasan

Ba'asyir Lebih Cinta Damai Daripada Kekerasan
Ba'asyir Lebih Cinta Damai Daripada Kekerasan
JAKARTA- Penangkapan Pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Solo, Abu Bakar Ba'asyir dengan tuduhan sebagai orang yang mengotaki terorisme dan mendanai aktivitas teroris di Aceh, mengundang pertanyaan besar. Maklum, kepolisian berulang kali menangkap tokoh Islam garis keras itu dengan tuduhan teroris namun tak bisa membuktikannya.

Bagi Abdul Rohim, putra Abu Bakar Ba'asyir, dirinya tak akan pernah mempercayai tuduhan yang dialamatkan kepolisian yang menyebutkan ayahnya tersangkut kasus terorisme di Indonesia. "Kami tidak percaya tuduhan apapun, sebelum hal ini dibuktikan. Kami sudah punya pengalaman dulu bapak saya dituduh dengan macam-macam, dan ujung-ujungnya tuduhan itu tidak bisa dibuktikan," imbuhnya.

Abdul Rohim juga menyatakan sangat menenal ayahnya sebagai orang yang lebih cinta damai dan anti kekerasan. "Pada prinsipnya, Ustad Abu tidak suka kekerasan, namun beliau menanggapi dengan adil, kalau mereka melakukannya untuk membela Islam, mereka mati syahid. Masalah langkah itu urusan lain. Tapi beliau tidak suka bentuk kekerasan apapun dalam memerjuangkan Islam di Indonesia," tambahnya.

Sementara itu, kondisi istri Ba'asyir yang menyaksikan penangkapan itu masih lemah. Ini karena masih syok dengan penangkapan itu. "Ibu sudah sampai di rumah, sekarang istirahat dan syok dengan kejadian itu karena proses penangkapannya agak keras, beliau belum bisa berkomunikasi dengan baik." paparnya.(fuz/zul/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Baasyir Masih Bungkam

JAKARTA- Penangkapan Pendiri Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Solo, Abu Bakar Ba'asyir dengan tuduhan sebagai orang yang mengotaki terorisme dan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News