Balon Wako Medan Berlomba Pasang Spanduk
Sabtu, 29 Agustus 2009 – 08:14 WIB

Balon Wako Medan Berlomba Pasang Spanduk
MEDAN - Rencananya, pilkada untuk memilih walikota-wakil walikota Medan baru digelar April tahun depan. Status Abdillah sendiri hingga Sabtu (29/8) ini belum diberhentikan secara tetap meski dia sudah menjalani kurungan penjara di LP Cipinang. Namun, para peminat kursi yang bakal ditinggalkan Abdillah sudah mulai bermunculan. Bila bulan-bulan lalu masih malu-malu, kini mereka mulai menebarkan gambar mukanya kepada publik lewat spanduk.
Bila Anda memasuki Kota Medan, jangan heran kalau di sejumlah ruas jalan ada ratusan spanduk. Materi spanduknya hampir seragam, yakni ucapan selamat menunaikan ibadah puasa. Sebagian spanduk milik tokoh partai atau pun tokoh masyarakat yang disebut-sebut bakal ikut meramaikan pesta pilkada tahun depan.
Baca Juga:
Berdasarkan pengamatan JPNN di lapangan, bahkan ada tiga pentolan PKS Kota Medan yang gambar mukanya ikut terpampang di pinggir jalan, yakni Sigit Pramono Asri, Surianda Lubis dan Ikrimah Hamidy. Memang, ketiga nama ini banyak diisukan sebagai calon walikota yang disiapkan partai pimpinan Tifatul Sembiring itu.
Yang menarik spanduk yang dipasang Zulmi Eldin, yang saat ini masih menjabat sebagai Sekda Kota Medan. Tanpa sungkan, spanduk ucapan menunaikan ibadah puasa miliknya sudah mencantumkan slogan ala kampanye. Slogannya adalah ZEUS, singkatan dari Zulmi Eldin Untuk Semua. (*/sam/JPNN)
MEDAN - Rencananya, pilkada untuk memilih walikota-wakil walikota Medan baru digelar April tahun depan. Status Abdillah sendiri hingga Sabtu (29/8)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kapan Jadwal Pelantikan Afni sebagai Bupati Siak? KPU Menjawab
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN