Bamsoet: Menyukseskan Food Estate Tanggung Jawab Bersama, Bukan Hanya Kementan

Dikatakannya, hingga kini, ketergantungan Indonesia pada bahan pangan impor menjadi fakta tak terbantahkan. Memang, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, beberapa komoditas kebutuhan pokok masih diimpor. Antara lain kedelai, gula, gandum, daging sapi.
Di kesempatan berbeda, Direktur Peluasan dan Perlindungan Lahan Kementan Baginda Siagian menambahkan mengelola sebuah lahan pertanian di lahan rawa ini tidak mudah.
Banyak tantangan yang harus dihadapi mulai dari tata air mikro, serangan hama hingga cuaca.
"Lahan food estate yang sebagian besar ada di lahan rawa, tidak bisa dibandingkan dengan lahan di Jawa. Tingkat kesulitannya jauh lebih besar," kata Baginda.
Baginda mengungkapkan dari luasan lahan food estate sebesar 44 ribu hektare yang sudah ada, hasil produksinya mencapai kisaran 4 ton.
Karena itulah, ia optimistis dengan lahan yang lebih besar, produksinya juga akan semakin meningkat.
"Kami tetap optimis ke depan, food estate di Kalteng tetap menjadi program prioritas," ujarnya.
Pihaknya ke depan juga bakal menggarap lahan di Papua.
Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menekankan kesuksesan program food estate menjadi tanggung jawab bersama, bukan satu lembaga saja, yaitu Kementan
- Beri Kuliah Program Doktor, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Keseimbangan Demokrasi dan Hukum
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Menjaga Visi Prabowo dan Warisan Gus Dur, IKA PMII Kawal Ketahanan Pangan
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Cetak Rekor, Serapan Beras Bulog Capai 1,3 Juta Ton Sepanjang April 2025