Bamsoet Sebut Buku Negara Butuh Haluan Cetakan Pertama Ludes dalam Sebulan

Bamsoet Sebut Buku Negara Butuh Haluan Cetakan Pertama Ludes dalam Sebulan
Ketua MPR RI Bamsoet saat memamerkan dua buku hasil karyanya di kantor IMI Pusat di GBK, Senayan. Foto: Dedi Sofian

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan buku bertajuk Negara Butuh Haluan cetakan pertama ludes dalam satu bulan setelah peluncuran pada (10/9).

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu kini kembali mencetak buku tersebut. Hanya saja tidak disebutkan berapa banyak buku akan kembali hadir.

Buku tersebut merupakan kelanjutan dari seri buku 'Cegah Negara Tanpa Arah' yang dirilis awal tahun 2021.

Bamsoet menekankan pentingnya keberadaan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) sebagai visi negara mewujudkan capaian Indonesia dalam 50 hingga 100 tahun ke depan.

Buku tersebut didukung dengan berbagai kalangan seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (Lipi), Forum Rektor Indonesia, Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (Hipiis), Organisasi Kemasyarakatan dan Organisasi Keagamaan mulai dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Pengurus Pusat Muhammadiyah, dan Majelis Tinggi Agama Konghucu.

Gagasan tersebut direkomendasikan MPR periode 2009-2014, dan ditindaklanjuti MPR periode 2014-2019 dengan memunculkan amendemen terbatas terhadap konstitusi untuk memberikan kewenangan kepada MPR RI dalam menetapkan PPHN.

"Buku ini menepis berbagai hoax yang beredar di masyarakat seputar rencana amendemen terbatas terhadap konstitusi, yang kemudian banyak dipelintir dan 'digoreng' sebagai upaya perubahan periode presiden menjadi 3 kali," kata Bamsoet.

Padahal, lanjut dia, rencana amendemen terbatas hanya fokus kepada PPHN yang sangat diperlukan sebagai bintang penunjuk arah pembangunan agar bangsa ini tidak terus menerus berganti haluan manakala terjadi pergantian kepemimpinan dari tingkat pusat hingga daerah.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan buku bertajuk Negara Butuh Haluan cetakan pertama ludes dalam satu bulan setelah peluncuran pada (10/9).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News