Bang Ruhut Terkekeh-kekeh Dengar Amien Rais Mau Jadi Capres

jpnn.com, JAKARTA - Mantan anggota DPR dari Partai Demokrat (PD) Ruhut Sitompul bereaksi atas kabar santer soal Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais berencana maju sebagai penantang Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Ruhut punya penilaian tersendiri soal politikus senior berjuluk Tokoh Reformasi itu.
Menurut Ruhut, terlalu jauh jika membandingkan Amien dengan Mahathir Mohamad yang baru saja memenangi pemilu di Malaydia dan kembali menjadi perdana menteri. Politikus nyentrik itu beralasan era keemasan Amien di kancah politik sudah lewat.
"Kalau aku hanya tertawa termehek-mehek, Amien Rais zamannya sudah selesai. Jangan menghayal bisa jadi Mahathir," ujar Ruhut kepada JawaPos.com, Kamis (1/6).
Ruhut menambahkan, Mahathir sukses karena sebelumnya pernah menjadi perdana menteri. Sedangkan Amien, sebut ruhut, puncak karir politiknya hanya menjadi ketua MPR.
“Dia (Amien Rais) pernah jadi apa. Di MPR juga karena belas kasihan koalisi. Dahulu PAN nomor berapa. Mahathir itu karena prestasinya," katanya.
Selain itu Ruhut menegaskan, Indonesia tidak bisa disamakan dengan Malaysia karena jumlah penduduknya pun beda jauh. Membandingkan Amien dengan Mahathir juga bukan hal tepat.
"Ini lucu mau menyamakan Malaysia dengan Indonesia. Malaysia penduduknya hanya di salah satu provinsi, tidak seperti di Indonesia," pungkasnya.(gwn/JPC)
Ruhut Sitompul menyatakan, era keemasan Amien Rais di kancah politik sudah lewat dan tak bisa dibandingkan dengan Mahathir Mohamad di Malaysia.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi