Bank Century Lagi Hidup Mati

Oleh Dahlan Iskan

Bank Century Lagi Hidup Mati
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Karena itu Wall Street Journal menutup edisi Asianya. New York Times menutup International Herald Tribune-nya.

Majalah Asia Week tutup juga. Kantor biro mereka di Asia dikecilkan. Atau dibubarkan.

Berthelsen bersama mantan wartawan-wartawan eks koran terkemuka itu mendirikan Asia Sentinel. Secara online.

Tentu harusnya tidak ada yang  berang. Membaca berita Bank Century itu. Di Asia Sentinel itu. Berita itu bersumber dari dokumen gugatan perdata.

Namanya gugatan. Bisa saja menguraikan apa saja. Dari versi penggugatnya. Mungkin benar. Mungkin salah. Pengadilanlah yang akan menentukannya.

Tapi sebelum menurunkan tulisan tersebut harusnya Asia Sentinel melakukan cross check. Ke yang terpojokkan di tulisan itu.

Asia Sentinel tentu sudah sadar: berita itu bersumber fakta tapi sepihak. Dari dokumen gugatan saja.

Yang menggugat adalah satu perusahaan investasi. Di  Republik Mauritius. Negeri surganya pajak. Siapa saja boleh bikin perusahaan di sana. Tanpa harus beroperasi di sana.

Pemimpin redaksi Asia Sentinel John Berthelsen adalah wartawan kelas berat. Sangat idealis. Pernah bekerja untuk koran terkemuka Asian Wall Street Journal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News