Batasi Foto Tragedi Sukhoi

Batasi Foto Tragedi Sukhoi
Batasi Foto Tragedi Sukhoi
JAKARTA - Kepala Pusat Informasi dan Humas Pusat Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) Gatot S. Dewa Broto mengharapkan foto tragedi Sukhoi di Gunung Salak tak perlu disebarluaskan secara serampangan. Seperti meng-up load foto-foto tersebut melalui jejaring sosial.

Menurut dia, meluasnya foto-foto tragedi Sukhoi yang mengambarkan kesadisan dan kengerian peristiwa tersebut dapat menimbulkan efek buruk, terutama bagi keluarga korban yang menjadi bagian dari musibah itu. ”Kami sangat sesalkan adanya foto palsu tragedi Sukhoi beredar. Sekarang ada pula foto tragedi sebenarnya yang menyebar melalui jejarang sosial. Ini harusnya tidak perlu terjadi,” ujar Gatot saat ditemui dalam diskusi Media Islam di Jakarta.

Dia menegaskan, peredaran foto-foto yang menggambarkan kengerian dan kedahsyatan kecelakaan pesawat Sukhoi itu bisa masuk kategori pelanggaran etika. Itu berarti pelaku yang menyebar luaskan foto-foto tersebut bisa diancam pidana.

Apalagi, sambung dia foto-foto yang disebarluaskan tersebut mempertajam pada sisi-sisi korban seperti adanya luka-luka yang dialami atau kondisi terburuk korban. Itu sangat tidak dibenarkan. ”Ancaman hukumannya memang tergantung perkaranya. Kalau ada unsur pornografi bisa dengan UU ITE, tetapi jika melanggar etika bisa saja menggunakan KUHP,” tegasnya.

JAKARTA - Kepala Pusat Informasi dan Humas Pusat Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) Gatot S. Dewa Broto mengharapkan foto tragedi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News