Bentrok Terus, Muslim Rohingya Pilih Eksodus

Rusuh di Utara Sittwe, Sedikitnya 20 Tewas

Bentrok Terus, Muslim Rohingya Pilih Eksodus
Bentrok Terus, Muslim Rohingya Pilih Eksodus
Myo Thant, jubir pemerintah Negara Bagian Rakhine, menyatakan bahwa laporan awal menyebutkan 20 orang tewas. Itu meliputi etnis Muslim Rohingya maupun Buddha Rakhine. "Namun, korban jiwa kemungkinan mencapai 50 orang sejak terjadi konflik pada 21 Oktober lalu," kata dia.

Bahkan, karena bentrok masih berlangsung, dia yakin jumlah korban tewas masih akan bertambah. Selain korban tewas, konflik itu membuat ratusan warga luka. Sebanyak 80 di antaranya adalah pemeluk Buddha. Sayang, tidak ada laporan soal korban luka di kalangan Muslim Rohingya.

Tak hanya korban jiwa yang terus bertambah, kerugian akibat bentrok antaretnis itu juga makin banyak. Jika Thant menyebut sekitar 1.000 rumah ludes terbakar Rabu lalu (24/10), ratusan lainnya pun hangus kemarin pagi. Aksi pembakaran meluas ke kawasan lain di Rakhine," ujarnya. Pemerintah pun terpaksa mengerahkan lebih banyak aparat keamanan untuk mengamankan keadaan.

Hingga kemarin pemerintah masih memberlakukan jam malam di sejumlah besar wilayah di Rakhine. Polisi dan personel militer melakukan patroli gabungan di seluruh penjuru Rakhine. Terutama, di wilayah terpencil. Namun, sejauh ini jam malam belum dapat sepenuhnya meredam bentrok di antara dua etnis tersebut.

YANGON - Konflik sektarian atau komunal di Myanmar belum mereda. Meski telah diberlakukan jam malam di Negara Bagian Rakhine, bentrok antaretnis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News