Berharap Tuah Mandela

Berharap Tuah Mandela
RESTU - Nelson Mandela bersalaman dengan Steven Pienaar (depan), saat berjumpa dengan segenap anggota tim Afsel, termasuk pelatih Carlos Alberto Parriera (kanan belakang). Foto: AFP Photo/Zwidephotos/FIFA.com.
JOHANNESBURG - Publik Afrika Selatan (Afsel) sangat optimistis bisa memenangi laga perdana, kendati di atas kertas kualitas mereka jauh di bawah Meksiko. Tapi, bukan Steven Pienaar, Bernard Parker, atau pelatih Carlos Alberto Parreira yang menjadi dasar kepercayaan diri mereka. Sosok yang mampu menyuntikkan konfidensi mereka jadi demikian besar itu adalah Nelson Mandela, mantan presiden yang juga Bapak Bangsa Afsel.

Mandela memang dikabarkan akan datang ke Soccer City Stadium, demi menonton pembukaan dan laga perdana nanti malam. Dia sudah mengkonfirmasi kedatangannya kepada FIFA. Namun, masalah kesehatan bisa saja membatalkan niat kakek berusia 91 tahun tersebut untuk menyaksikan Pienaar dkk bertanding.

"Kalau Mandela jadi datang, hidup Meksiko akan sangat sulit," yakin Trevor Bongani, salah satu fans Bafana Bafana, seperti dilansir Independent Online. "Kami menyebutnya tuah Mandela. Saya tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi. Tapi, kami orang Afsel percaya, beliau memang menyimpan keajaiban," lanjutnya.

Sebenarnya, tuah yang dimaksud Bongani bukan berasal dari hal-hal berbau klenik atau semacamnya. Sebagai pahlawan yang membebaskan seluruh negeri dari cengkraman politik apartheid di akhir dekade 80-an, sosok Mandela memang sangat dihormati oleh publik Afsel. Baik yang berkulit putih maupun hitam. Ditambah lagi, pria yang genap berusia 92 tahun bulan depan itu sangat ramah dan bersahaja. Dengan sendirinya, kehadiran Mandela di stadion saat Afsel melawan Meksiko, diharapkan mampu mendongkrak motivasi Pienaar dkk.

JOHANNESBURG - Publik Afrika Selatan (Afsel) sangat optimistis bisa memenangi laga perdana, kendati di atas kertas kualitas mereka jauh di bawah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News