Berkunjung ke Pesantren, Mbak Tutut Disambut Meriah Para Santri

Berkunjung ke Pesantren, Mbak Tutut Disambut Meriah Para Santri
Mbak Tutut melakukan kunjungan ke Pesantren Al-Mubarak. Foto: Istimewa for JPNN.com

"Tahun 1980 saya tidak setuju dengan asas tunggal. Tapi sekarang baru kepikiran sama saya, ideologi Pancasila sangat penting dalam membangun bangsa.”

Lebih jauh, Kiai Nasmudin mengungkapkan peran Soeharto ketika menghadapi PKI tahun 1965. Atas peran Pak Harto, PKI dapat diberangus hingga ke akar-akarnya.

"Bisa dibayangkan kalau saat itu Pak Harto tidak mengambil tindakan tegas, apa jadinya Indonesia. Mungkin Indonesia akan jadi PKI semua," katanya.

Ia pun mendoakan jasa-jasa baik yang dilakukan selama Soeharto dicatat oleh Allah, diberikan ganjaran terbaik, ditempatkan di tempat yang mulia, dan bangsa Indonesia dapat mengambil pelajaran terbaik dari kepemimpinan Pak Harto.

Dalam kesempatan sama, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mubarak Kiai Mahmudi menuturkan, banyak jasa-jasa Pak Harto selama berkuasa 32 tahun. Di antaranya dalam bidang pendidikan. Dalam membantu siswa/i, santri, hingga mahasiswa, Soeharto mendirikan beberapa yayasan untuk memberikan beasiswa kepada keluarga yang kurang mampu. Salah satunya adalah Yayasan Darmais.

"Saya dulu sebulan sekali mengambil bantuan dari Bina Graha dan Cendana melalui Yayasan Darmais bu, tapi setelah Pak Harto berhenti, yayasan pendidikan Islam pada gulung tikar semua," ungkap Kiai Mahmudi.

Ia berharap dalam Pilpres mendatang, pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno lebih memberikan perhatian lebih terhadap dunia pesantren, sehingga ke depan lahir ulama-ulama yang dari pesantren sebagai pelanjut risalah.(esy/jpnn)

 


Putri sulung mantan Presiden Republik Indonesia ke-2 Soeharto Siti Hardijanti Rukmana, alias Mbak Tutut melakukan kunjungan ke Pesantren Al-Mubarak.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News