Biaya Hidup Selangit Susahkan Mahasiswa

Biaya Hidup Selangit Susahkan Mahasiswa
Novitasari, salah satu mahasiswi yang belajar di Al Azhar asal Poris Plawad Kota Tangerang Provinsi Banten yang terjebak di Mesir saat suasana menegangkan Jumat (4/2), telah kembali ke tanah air melalui bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten (Foto: M JAKWAN/JPPhoto)
PROSES evakuasi WNI dari Mesir yang sedang bergolak dianggap lamban oleh sebagian mahasiswa Kairo. Masalah utamanya, pemerintah hanya mengerahkan satu unit pesawat untuk mengevakuasi sekitar 6.000 WNI itu. Dengan kapasitas angkut hanya sekitar 400 orang dua hari sekali, masa pemulangan itu diperkirakan bakal berjalan lebih dari 3 minggu.

"Padahal, saya sudah menanyakan ke bagian administrasi Al Azhar bahwa kegiatan perkuliahan diperkirakan aktif kembali 15 Februari. Kecuali jika kondisinya memburuk lagi," ungkap Saddan Muhammad, mahasiswa Fakultas Ushuluddin Al Azhar yang sudah empat tahun berada di Kairo.

Bersama dengan sejumlah mahasiswa lainnya, dia mendaftarkan diri untuk ikut evakuasi sejak awal. Tetapi, hingga kini belum jelas jadwal keberangkatannya. Yang diinformasikan panitia hanyalah sekarang ini giliran wanita dan anak-anak. Tetapi, semua berjalan lamban. Pendaftar lain disuruh bersabar menunggu giliran, yang akan diberitahukan lewat SMS atau internet.

Pendaftaran peserta evakuasi dilakukan lewat dua tahap. Yang pertama, setiap mahasiswa yang ingin pulang diarahkan untuk mendaftar ke organisasi kekeluargaan setiap daerah. Misalnya, untuk Jawa Timur lewat GAMAJATIM, Jawa Tengah KSW, Jawa Barat KPMJB, dan Nusa Tenggara KMNTB.

PROSES evakuasi WNI dari Mesir yang sedang bergolak dianggap lamban oleh sebagian mahasiswa Kairo. Masalah utamanya, pemerintah hanya mengerahkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News