Borobudur itu Mutiara...Ayolaaah

Borobudur itu Mutiara...Ayolaaah
Eddy Susilo. Kepala Bidang Festival Pemasaran Asia Tenggara, Kementrian Pariwisata. Foto: Wenri Wanhar/JPNN.com.

Jika capaiannya untuk menarik perhatian penduduk Thailand yang 90-an persen beragama Budha, saya kira relief-relief di dinding Borobudur yang klasik itu bisa menjadi senjata utama. Daya pikatnya akan lain. Semacam Ka'bah bagi umat Islam dan Yerusalem bagi umat Nasrani…     

ES: Menjadikan Borobudur tujuan wisata reliji seperti yang Anda katakan…Yerusalem... Ka'bah…tentu perlu kajian mendalam. Banyak pihak-pihak perlu duduk bersama. Meneliti, membahas dan merumuskannya. Masyarakat setempat juga perlu duduk bareng. Diajak ngomong.

Apakah sudah pernah dilakukan?

ES: Itu bukan kewenangan Kementerian Pariwisata.

Selentingan kabar yang pernah saya dengar, katanya ada unsur masyarakat sekitar Borobudur yang resisten bila candi itu menjadi pusat wisata spiritual umat Budha. Padahal kan Budha bukan agama yang agresif... 

ES: Borobudur itu potensi besar jika digarap dengan baik. Sepenuh hati. Akan menjadi intan.

Tapi, kalau mau melangkah digondelin, kan nggak maju-maju. Semua agama berhak untuk hidup tenang. Saling memahami. 

Borobudur itu mutiara. Ayolaaah…untuk apa kita mempertetangkan agama. Agama itu ranah hati. Kita sejahterakan rakyat dengan potensi yg ada.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News