Brigjen Mangisi Minta Maaf

Brigjen Mangisi Minta Maaf
Brigjen Mangisi Minta Maaf

jpnn.com - BOGOR - Brigjen Polisi Purnawirawan (purn) Mangisi Situmorang akhirnya angkat bicara terkait dugaan kasus penyekapan, penganiayaan, dan human trafficking belasan pembantu yang menjerat istrinya, M.

Teman satu angkatan Wakapolri Komjen Pol Oegroseno ini membantah semua tudingan miring yang mendera keluarganya itu.
    
"Sama sekali tidak terjadi penyekapan, mereka (para pembantu) bebas bekerja dan kunci gerbang juga dipegang salah satu dari mereka," ujar jenderal (purn) polisi bintang satu itu saat melakukan jumpa pers, kemarin.
    
Mangisi menegaskan, istrinya sama sekali tidak memiliki sifat tempramental. Sebab itu dia mengaku bingung dengan sejumlah pemberitaan yang menyebutkan istrinya telah melakukan sejumlah penganiayaan terhadap 17 pembantu. Selain itu, hampir semua kebutuhan pembantunya sudah dipenuhi oleh istrinya.
    
"Kebaikan istri saya melebihi manusiawi. Dan rasa sayang istri saya kepada pembantunya melebihi kepada orang lain," ungkapnya. Terkait alasan mengapa banyaknya pembantu yang dipekerjakan di rumahnya, ia mengklaim bahwa ada sebagian orang yang rencananya akan dipekerjakan di peternakan lele miliknya.
    
"Empat orang sudah saya siapkan untuk kerja di peternakan lele di daerah Bogor. Di sana juga disiapkan rumah buat mereka tinggal, cuma belum jadi," tuturnya.

Mangisi mengaku sengaja "menampung" para PRT atas dasar kemanusiaan. Karena banyak dari mereka yang kesusahan dan yang kebetulan sempat terlantar di Terminal Pulo Gadung.

"Saya memang ngasih uang, tapi itu uang untuk ganti ongkos untuk mengantarkan calon pembantu ke rumah saya," tukasnya.
    
Lalu bagaimana dengan sejumlah luka dan pengakuan para pembantu yang pernah dijambak, ditampar hingga disiram minyak goreng panas?

“Saya kira kalau ditampar sih tidak. Kalau ada luka-luka, biasanya ada yang bertengkar dengan salah satu penghuni rumah yang tidak normal, tuna wicara. Kalau merasa tidak terima, penghuni yang tuna wicara ini membalas dan mencakar dia. Pekerja yang tadi ini (yang mengaku dianiaya,red) paling sering berkelahi dengan tuna wicara itu. Itu dilakukan untuk membalas pekerja tadi,” kata Mangisi.
    
Dalam kesempatan tersebut, Brigadir Jenderal (Purn) Mangisi Situmorang meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Sutarman terkait pemberitaan miring yang mendera istrinya.

“Saya meminta maaf kepada Kapolri beserta keluarga besar Polri. Saya mohon maaf atas berbagai pemberitaan yang menyangkut nama Polri dan mengganggu ketenangan istitusi polri,” tandasnya.
    
Terpisah, Kepolisian Resor (Polres) Bogor Kota berencana memeriksa M pada Senin (24/1)."Rencananya Senin 24 Februari 2014, pekan depan akan kami panggil untuk dimintai keterangan terkait laporan tersebut," kata Kepala Polres Bogor Kota, Ajun Komisaris Besar Bahtiar Ujang Purnama.
    
Menurutnya, penyidik dari satuan Reserse Kriminal masih memeriksa dan meminta keterangan dari para saksi-saksi. "Kami sudah memeriksa sebanyak 24 saksi, mulai dari korban, kakak korban, ketua RT, dan para tetangga di lingkungan rumah terlapor," kata dia.(gar/cr28)


BOGOR - Brigjen Polisi Purnawirawan (purn) Mangisi Situmorang akhirnya angkat bicara terkait dugaan kasus penyekapan, penganiayaan, dan human trafficking


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News