Bripka Febri Selamatkan Nyawa Pendeta di Ambang Kematian

Bripka Febri Selamatkan Nyawa Pendeta di Ambang Kematian
Consular Assistant Korea Selatan Jatim Lee Kyeong Youn (kiri) dan Bripka Febri menunjukkan penghargaan dari Kepolisian Nasional Korsel. Foto: Arry Saputra/JPNN.com

Tidak mudah mendapatkan ruang perawatan, karena saat itu kasus Covid-19 meningkat drastis. Bripka Febri mengakui kesulitan menemukan akses kesehatan.

Di antara hidup dan mati, Bripka Febri datang bak malaikat penolong. Dia berhasil mendapatkan informasi mengenai kamar perawatan pasien Covid-19 yang kosong dan memadai.

"Saya akhirnya menemukan Rumah Sakit Rahman Rahim di Sidoarjo. Malam hari dari Malang langsung mengantarkan Pak Kim menggunakan ambulans," ungkap dia.

Pada 27 Juli itu, Kim sudah mendapat perawatan yang memadai. Keesokan harinya dia mulai sadar dan bisa mengonsumsi makanan seadanya.

"Saya dapat kabar Pak Kim sehat kembali, beliau sendiri mengakui tidak yakin bisa selamat," ungkap dia.

Setelah dua hari mendapat perawatan di rumah sakit tersebut, Kim akhirnya diizinkan untuk kembali ke Korea Selatan menggunakan pesawat pengangkut pasien (ambulans udara).

Berkat pengabdiannya, Bripka Febri mendapat penghargaan dari Kedutaan Besar Korea Selatan untuk Indonesia.

"Saya kaget dan tak menduga bisa mendapatkan apresiasi dari kepolisian Korsel," ujar dia.

Berkat menyelamatkan nyawa seorang pendeta asal Korea Selatan, Bripka Febri mendapat penghargaan. Begini kisahnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News