Brunei Terapkan Hukum Rajam, LGBT Amerika Melawan

Brunei Terapkan Hukum Rajam, LGBT Amerika Melawan
Sultan Brunei Hassanal Bolkiah. Foto: AFP

jpnn.com, LOS ANGELES - Reaksi terhadap pemberlakuan hukum syariah di Brunei Darussalam makin kencang. Berbagai cara digunakan untuk memprotes kebijakan Sultan Hassanal Bolkiah tersebut. Salah satunya, melumpuhkan sumber pendapatan Brunei di luar negeri.

Pejabat dan aktivis LGBTQ di Los Angeles, California, menyerukan pemboikotan Beverly Hills Hotel dan Hotel Bel Air. Dua penginapan itu dimiliki Brunei Investment Agency, perusahaan pelat merah di Brunei.

"Sebagai pejabat terpilih dan perwakilan Angelenos (penduduk lokal Los Angeles), saya memanggil semuanya untuk memboikot hotel yang dimiliki Kesultanan Brunei," ujar Bendahara Kota LA Ron Galperin menurut AFP.

BACA JUGA: Hukum Syariah Berlaku, LGBT Brunei Hidup dalam Ketakutan

Pejabat gay pertama di LA tersebut menyatakan bahwa pemerintah seharusnya memberikan sanksi resmi untuk usaha-usaha Brunei di AS. Menurut dia, nilai ekonomi dan lapangan pekerja yang tersedia dari usaha itu tak setara dengan pelanggaran HAM yang dilakukan Brunei.

Selain mereka, penyanyi legenda Elton John dan aktor Hollywood George Clooney meminta agar hotel milik Brunei di seluruh dunia juga diboikot.

Pemerintah Brunei Darussalam mendapatkan kecaman dari publik internasional setelah memberlakukan hukum syariah. Salah satunya, hukuman rajam untuk pelaku zina dan hubungan seksual sesama jenis. Hukuman jenis itu dianggap melanggar hak asasi manusia. (bil/c22/dos)


Kebijakan Brunei Darussalam menerapkan hukum rajam bagi LGBT mendapat kecaman dari masyarakat internasional.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News