Budayawan NU Menyoroti Sikap Rektor UIN Kalijaga Mempercepat PBAK

Budayawan NU Menyoroti Sikap Rektor UIN Kalijaga Mempercepat PBAK
Ilustrasi - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Prof Al Makin ditemui di Kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. (ANTARA/Luqman Hakim)

Pada hari terakhir PBAK, Sabtu (20/8/2022), lanjut Weni, terdapat provokasi dari mahasiswa senior untuk meminta mahasiswa baru melakukan demonstrasi.

“Panitia PBAK juga sudah menandatangani pakta integritas, tetapi malah dilanggar. Untuk menanggulangi hal tidak diinginkan, kami mengakhiri lebih awal,” katanya.

Weni menjelaskan kegiatan PBAK terakhir dijadwalkan untuk mengenalkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dengan mempresentasikan prestasi-prestasi UKM pada mahasiswa baru.

Namun, kegiatan itu malah digunakan untuk memprovokasi terkait uang kuliah tunggal (UKT).

“UIN ini biaya kuliahnya sudah paling rendah di Indonesia, tidak mungkin juga semua mahasiswa baru mendapat UKT dengan Rp 400 ribu per semester,” katanya.

Perwakilan panitia penyelenggara PBAK yang juga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN Sunan Kalijaga Alhuzaify membenarkan adanya pamflet yang tersebar di hari kedua pelaksanaan PBAK.

Dalam pamflet tersebut berisi ajakan mahasiswa baru untuk menolak uang kuliah tunggal dan menolak dana cita.

Kemungkinan kabar tersebut yang sampai ke pihak rektorat, padahal sama sekali tidak ada aksi. (gir/jpnn)

Budayawan Nahdlatul Ulama Ngatawi Al-Zastrow menyoroti sikap Rektor UIN Kalijaga mempercepat PBAK.


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News