Bukan Hanya Terancam Corona, Indonesia Juga Waspada Demam Berdarah

Petrus membandingkan, jika pada tahun 2016 jumlah kasus KLB DBD yang terjadi di Sikka itu mencapai 620 kasus dengan korban meninggal dunia 13 orang, pada tahun 2020 yang terhitung sejak Januari sampai Rabu (11/03) tercatat 1.216 kasus DBD dengan 14 orang meninggal dunia.
Pemerintah daerah Kabupaten Sikka pertama kali menetapkan status KLB pada Januari 2020 lalu.
Menurut Petrus, penyebab utama peningkatan kasus DBD di Sikka adalah masalah drainase dan kondisi lingkungan yang kurang bersih.
"[Ini] terkait dengan perilaku masyarakat yang tidak peduli dengan kebersihan lingkungan atau juga kebersihan rumah yang tidak selalu dimaksimalkan," ujarnya.
Kasus Terbanyak di Provinsi Lampung
Di saat angka kematian tertinggi akibat kasus DBD terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, jumlah kasus terbanyak kasus DBD justru ditemukan di Provinsi Lampung.
Menurut catatan Kemenkes, sudah ada 3.423 kasus yang terjadi di enam kabupaten di Lampung.

Sementara NTT adalah provinsi kedua tertinggi kasus DBD setelah Lampung dengan total 2.711 kasus.
Saat perhatian dunia, termasuk Indonesia tercurah pada mewabahnya virus corona, sejak awal 2020 demam berdarah (DBD) juga sedang mewabah dengan merengut 104 jiwa
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Merespons Kebijakan Dagang Trump, Syahganda Nainggolan: Sikap Independen Indonesia Sudah Tepat