BUMN Tingkatkan Porsi Saham Publik Minimal 30 Persen

BUMN Tingkatkan Porsi Saham Publik Minimal 30 Persen
BUMN Tingkatkan Porsi Saham Publik Minimal 30 Persen
Menurut Mustafa, seluruh BUMN terus didorong untuk meningkatkan kinerja melalui aksi-aksi korporasi, termasuk memperkuat sinergi dengan BUMN-BUMN lain. Sehingga, ketika perseroan melakukan rights issue, sahamnya diburu investor. "Apalagi, aliran modal asing masih deras, itu harus dimanfaatkan," ucapnya.

Selain meningkatkan kinerja BUMN itu sendiri, upaya pemerintah untuk memperbesar porsi saham publik juga bisa mendorong kinerja pasar modal. Ini terkait dengan posisi strategis BUMN dalam pasar modal Indonesia.

Tercatat, dari total sekitar 422 emiten yang listing di BEI, 19 emiten BUMN memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 837 triliun atau 26,8 persen dari total kapitalisasi pasar BEI. Hingga akhir tahun ini, Kementerian BUMN menargetkan kapitalisasi pasar emiten BUMN bisa menembus angka Rp 960 triliun.

Upaya pemerintah untuk mendorong peningkatan porsi saham publik BUMN ini juga sejalan dengan program otoritas bursa. Pekan lalu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito mengatakan, otoritas bursa tengah mendorong emiten dengan ?saham-saham tidur? untuk lebih aktif lagi. "Salah satu caranya, dengan menambah persentasi jumlah saham publik," ujarnya.

JAKARTA - Peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendongkrak kinerja pasar modal terus ditingkatkan. Kali ini, Kementerian BUMN mendorong perusahaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News