BUMN Tingkatkan Porsi Saham Publik Minimal 30 Persen
Senin, 13 Juni 2011 – 03:03 WIB
Menurut Eddy, likuiditas perdagangan saham untuk emiten dengan porsi saham publik di bawah 20 persen memang kurang bagus. "Karena itu, kami mengajak beberapa emiten yang porsi saham publiknya kecil, untuk meningkatkannya. Dengan fundamental yang baik, porsi saham publik antara 20 hingga 30 persen sudah cukup menjamin perbaikan likuiditas perdagangan saham emiten," paparnya.
Sementara itu, untuk BUMN yang belum go public, Mustafa mengatakan, mereka tetap bisa mencari tambahan modal melalui penerbitan obligasi. "Misalnya, Pertamina sudah terbitkan global bond (USD 1,5 miliar). PLN juga bisa (terbitkan obligasi), namun belum. Tapi, kami ikut mendorong, karena kebutuhan (permodalan) perusahaan pasti banyak," ujarnya. (owi)
JAKARTA - Peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendongkrak kinerja pasar modal terus ditingkatkan. Kali ini, Kementerian BUMN mendorong perusahaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 50 Jurnalis dapat Beasiswa S2 dari BRI Fellowship Journalism
- Diminati Pasar, The Hudson Manhattan District Tahap 2 Dilanjutkan
- Potensi Industri Fesyen Indonesia Besar, Desainer Malah Kesulitan, Ada Apa?
- bjb syariah Raih Penghargaan Bergengsi di Milad Ke-14
- DAIKIN Proshop Designer Award 2024 Resmi Digelar, Beri Tantangan Ekspresikan Ide Ruang Hidup Ideal
- AgenBRILink Berprestasi di Yogyakarta Terima Mobil dari BRI, Asyik!