Bupati Ngapak

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Bupati Ngapak
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Foto/ilustrasi: arsip JPNN.com/Ricardo

Salah satu tokoh Prusia yang disegani adalah Raja Wilhelm II yang berhasil menjadikan Prusia sebagai kekuatan militer hebat dalam Perang Dunia I.

Banyumas juga melahirkan tokoh-tokoh militer yang berjasa besar dalam sejarah perjuangan Indonesia. Banyumas melahirkan Jenderal Soedirman yang menjadi bapak TNI. Jenderal Soedirman adalah satu di antara tiga jenderal bintang lima yang dimiliki Indonesia bersama Jenderal AH Nasution dan Jenderal Soeharto.

Pahlawan nasional Jenderal Gatot Subroto juga kelahiran Banyumas. Di era Orde Baru Banyumas juga menyumbangkan banyak tokoh nasional seperti Soepardjo Roestam, Soerono, Yasir Hadi Broto, Sony Harsono, dan beberapa lainnya.

Banyumas menyebut diri sebagai Kota Satria karena banyak pahlawan nasional yang lahir di sana. Keluarga besar Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga berasal dari Banyumas. Keluarga ini dikenal sebagai keluarga intelektual yang melahirkan ilmuwan dan tentara profesional.

Kakek Prabowo, Margono Djojohadikusumo, adalah pejuang nasional yang mendirikan BNI (sekarang Bank BNI). Sumitro Djojohadikusumo, ayah Prabowo, adalah begawan ekonomi Indonesia yang berjuang di bidang ekonomi sejak era kemerdekaan sampai era Orde Baru.

Dua orang paman Prabowo, Subianto dan Suyono adalah aktivis pemuda yang ikut berjuang dalam perang kemerdekaan, dan menjadi tokoh pemuda yang memainkan peran sentral pada proses kemerdekaan Indonesia.

Orang Banyumas dikenal dengan budaya ‘’cablaka’’ atau ‘’thok melong’’ yang dalam bahasa Jawa disebut ‘’blakasuta’’. Cablaka memiliki arti kepribadian yang selalu mengedepankan keterusterangan atau kejujuran, baik dalam berbicara maupun bertindak. Cablaka dan thok melong berarti orang Banyumas selalu berkata apa adanya dan tidak suka menyembunyikan sesuatu.

Budaya Cablaka ini mempunyai kesamaan dengan budaya Samin yang berkembang di wilayah Blora dan Tuban di Jawa Timur. Pada masa perjuangan kemerdekaan, seorang pengamal kejawen Samin Suryosentiko mengajarkan ajaran kejujuran dan keterusterangan kepada murid-muridnya.

KPK seharusnya malu oleh kepolosan Bupati Ngapak yang meminta komisi antirasuah itu memberi tahu dahulu sebelum OTT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News