Butuh Kerja Keras Untuk Bisa Tinggal Lebih Lama di Australia


Selama tinggal di Sydney, lulusan akuntansi dari Universitas Indonesia ini mengaku pernah tinggal di sebuah apartemen, dimana dalam satu kamar ia berbagi bersama lima orang lainnya dengan tempat tidur bertingkat.
"Di Sydney sepertinya sudah wajar dengan apartemen yang satu kamarnya diisi empat sampai lima orang," katanya.
"Jadi di satu unit apartemen dihuni oleh delapan sampai sembilan orang," katanya.
Terlepas dari kesulitannya, Melinda malah ingin memperpanjang program WHV-nya menjadi dua tahun.
Salah satu persyaratan untuk bisa mengikuti program WHV di tahun kedua adalah bekerja di kawasan Australia utara atau di perkebunan. Melinda pun memutuskan untuk pergi ke negara bagian Queensland.
"Saya bekerja di kawasan bernama Lakeland, benar-benar di pedalaman dengan fasilitas yang minim, tidak ada penduduknya, hanya ada pekerja perkebunan."
Melinda mengaku dirinya adalah satu-satunya pekerja yang menggunakan kerudung, tetapi ia tak pernah mendapat perilaku yang diskriminatif dengan identitasnya.
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM