Caleg Gagal Jual Ginjal untuk Lunasi Utang Rp 600 Juta
jpnn.com - PEKALONGAN - Candra Saputra, gagal jadi anggota legislatif Kabupaten Pekalongan. Utang kader Partai Demokrat pun kini tengah jatuh tempo. Hartanya sudah habis, ia pun kini nekat menjual ginjalnya.
“Saya waktu nyaleg minjam uang dari sana-sini untuk modal nyaleg. Saya menghabiskan uang totalnya Rp 600 juta untuk biaya kampanye dan sebagainya,” ungkap Candra seperti dilansir Posmetro Batam (grup JPNN), Rabu (14/5).
Menurutnya, hidupnya kini serba sulit karena terlilit utang yang tak sanggup dibayarnya. Untuk mencari utangan lagi guna menutup utang yang ada sudah tidak mungkin.Sementara barang berharga milik orang kedua tuanya sudah ludes untuk membantu saat nyaleg.
“Bapak saya pensiunan PT KAI dan ibu saya jualan sayur di pasar. Harta orang tua saya sudah habis sekitar Rp200 juta untuk membantu pencalegan saya,” Candra menambahkan. Mendengar keluhan anaknya, ibunya Candra sampai rela ingin menjual ginjalnya untuk menutupi utang anak bungsunya. “Ibu saya bilang ‘opo sing iso aku lakono nggo anakku’ (apa yang bisa aku lakukan untuk anakku),” kata Candra.
Candra pun menolak tegas tawaran ibunya dan bersimpuh di kaki sang Ibu. “Kalau gitu saya saja yang menjual ginjal saya, Bu. Saya akan cari orang yang membutuhkan ginjal untuk menutupi utang-utang saya,” tuturnya.
Candra menjelaskan dia berada Jakarta dalam rangka mencari orang yang mau membeli ginjal. “Saya berkewajiban membayar semua utang-utang saya sekalipun saya harus menjual ginjal, saya rela dan pasrah,” ujar Candra. Candra kini tinggal di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.(posmetro batam/jpnn)
PEKALONGAN - Candra Saputra, gagal jadi anggota legislatif Kabupaten Pekalongan. Utang kader Partai Demokrat pun kini tengah jatuh tempo. Hartanya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya
- Rahima Istri Mantan Gubernur Jambi Dituntut 4 Tahun 5 Bulan Penjara
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
- Bayar Gaji Ribuan PPPK, Pemkab Banyuwangi Mengalokasikan Rp 250 Miliar Per Tahun