Calon Independen Makin Diminati

Siap Bertarung di Enam Kabupaten di Sulsel

Calon Independen Makin Diminati
Calon Independen Makin Diminati

jpnn.com - MAKASSAR - Perebutan kursi kepala daerah di Sulsel, tampaknya tidak lagi menjadi dominasi kader partai atau calon yang diajukan partai politik (parpol). Calon independen yang memilih “jalur bebas” pun kini mulai unjuk kekuatan.Bahkan, di Sulsel, enam kabupaten yang akan menggelar pilkada pada Oktober mendatang, tidak saja diikuti pasangan calon yang diusung partai politik.

Keenam daerah itu adalah Makassar, Wajo, Pinrang, Sidrap, Luwu, dan Jeneponto. Bahkan, para calon independen itu sudah menyerahkan bukti dukungannya di KPU masing-masing kabupaten.

Di KPU Makassar misalnya, ada empat pasangan calon yang dinyatakan memenuhi syarat dukungan minimal lima persen. Selanjutnya, dukungan minimal itu akan diverifikasi faktual dan administrasi mulai dari tingkat PPS, PPK, hingga ke KPU.

Empat pasangan calon yang dinyatakan memenuhi syarat adalah Iriantosyah Kasim DM-Razak Djalle (40.539 KTP), Ilham Alim Bachrie-Herman Handoko (40.000 KTP), Muh Akbar Amir-Syarifuddin Dg Punna (41.012 KTP), dan Firmansyah Mappasawang-Ny Kasma FA (40.100 KTP).

Sebenarnya, masih ada satu calon lagi yang datang membawa dukungannya. Namun, ditolak KPU. Pasalnya, ia belum memiliki pasangan untuk calon wakil walikota dan dukungan KTP-nya tak memenuhi syarat lima persen. Calon tersebut yakni Kapten Rivai.

Selain itu, Arwan Tjahjadi yang juga sudah mengambil formulir calon perseorangan, sebelum pukul 00 juga mendatangi KPU Makassar. Namun, tokoh masyarakat Tionghoa ini tidak untuk mendaftar, melainkan menyampaikan bahwa dia tidak jadi maju.

“Ini membuktikan bahwa calon perseorangan yang ada sangat sportif. Kapten Rivai yang ditolak juga bisa memahami,” ungkap Ketua KPU Makassar, Zulkifli Gani Ottoh.

Selain Makassar, KPU Luwu juga sudah menerima dukungan calon perseorangan. Pasangan calon yang menyerahkan berkas ke KPU Luwu, juga empat pasangan calon.

MAKASSAR - Perebutan kursi kepala daerah di Sulsel, tampaknya tidak lagi menjadi dominasi kader partai atau calon yang diajukan partai politik (parpol).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News